Terkait dengan sumber energi terbarukan seperti angin, air, sinar matahari (solar radiation) tersedia melimpah di tanah air. Masalahnya adalah sumber energi terbarukan sifatnya fluktuatif dan alat konversinya  pun misalnya untuk solar radiation yang perlu modul dimana modul surya merupakan bahan semi konduktor (germanium, silikon) yang sumber daya nya pun terbatas, apalagi efisiensi dari energi terbarukan masih rendah.Â
Berdasarkan hal ini maka hemat energi adalah suatu keharusan karena menghemat energi memberikan banyak manfaat dan dampak positif bagi bangsa dan negara. Menghemat listrik 1 kWh akan sangat lebih mudah daripada membangkitkan listrik 1 kWh.Â
Bagaimana cara membangun budaya hemat energi sebagai karakter generasi kita?
Hal ini dapat dilakukan dengan mengenalkan sedini mungkin kepada anak - anak kita tentang pentingnya perilaku hemat energi. Dimulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD, SMP dan SMA. Penanaman kepedulian terkait pemanfaatan energi dan pembiasaan perilaku hemat energi.
Perilaku hemat energi itu seperti apa?
Perilaku hemat energi itu antara lain:
- Tidak membiarkan peralatan - peralatan listrik tetap menyala apabila tidak digunakan (misalnya kipas angin, televisi) dan lain sebagainya.
- Matikan sumber vampire energi
Ayo bangun karakter bangsa dengan budaya hemat energi. Membangun ketahanan energi bangsa melalui budaya hemat energi. Â
Gunakan energi secara hemat dan bijak. Ingat hemat energi bukan berarti pelit tetapi kita menggunakan energi secara efisien tanpa mengurangi kenyamanan (berdasarkan SNI) dan produktifitas.