Mohon tunggu...
Endang Widayati
Endang Widayati Mohon Tunggu... Konsultan - Seorang penggiat energi khususnya konservasi dan efisiensi energi serta energi terbarukan

Menekuni bidang konservasi dan efisiensi energi sejak 2006.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai 2 Mei 2020 Hari Pendidikan Nasional sebagai Momentum Membangun Karakter Budaya Hemat Energi

2 Mei 2020   03:40 Diperbarui: 2 Mei 2020   03:59 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkait dengan sumber energi terbarukan seperti angin, air, sinar matahari (solar radiation) tersedia melimpah di tanah air. Masalahnya adalah sumber energi terbarukan sifatnya fluktuatif dan alat konversinya  pun misalnya untuk solar radiation yang perlu modul dimana modul surya merupakan bahan semi konduktor (germanium, silikon) yang sumber daya nya pun terbatas, apalagi efisiensi dari energi terbarukan masih rendah. 

Berdasarkan hal ini maka hemat energi adalah suatu keharusan karena menghemat energi memberikan banyak manfaat dan dampak positif bagi bangsa dan negara. Menghemat listrik 1 kWh akan sangat lebih mudah daripada membangkitkan listrik 1 kWh. 

Bagaimana cara membangun budaya hemat energi sebagai karakter generasi kita?

Hal ini dapat dilakukan dengan mengenalkan sedini mungkin kepada anak - anak kita tentang pentingnya perilaku hemat energi. Dimulai dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD, SMP dan SMA. Penanaman kepedulian terkait pemanfaatan energi dan pembiasaan perilaku hemat energi.

Perilaku hemat energi itu seperti apa?

Perilaku hemat energi itu antara lain:

- Tidak membiarkan peralatan - peralatan listrik tetap menyala apabila tidak digunakan (misalnya kipas angin, televisi) dan lain sebagainya.

- Matikan sumber vampire energi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 -   Biasakan 3M (mencabut plug in peralatan listrik yang  tidak digunakan, mematikan perlatan listrik yang tidak digunakan dan mengatur suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ayo bangun karakter bangsa dengan budaya hemat energi. Membangun ketahanan energi bangsa melalui budaya hemat energi.  

Gunakan energi secara hemat dan bijak. Ingat hemat energi bukan berarti pelit tetapi kita menggunakan energi secara efisien tanpa mengurangi kenyamanan (berdasarkan SNI) dan produktifitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun