Mohon tunggu...
Endang Suherman
Endang Suherman Mohon Tunggu... -

seorang yang ingin mencari teman, sahabat sejati dalam berbagi dan memberi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anak

22 Maret 2010   01:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:16 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keberadaanya selalu di nantikan oleh sepasang keluarga, baik yang baru menikah maupun yang sudah lama. Karena keberadaannya sangat membantu dalam membina rumah tangga yang akan di laluinya. Dengan anak sebuah keluarga akan terlihat sempurna dan bahagia baik secara masyarakat maupun pribadi dan mempunyai kebanggaan tersendiri bagi pasanagan suami isteri.

Anak merupakan karunia Allah SWT yang paling besar dan nikmat yang teramat indah dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Anak juga merupakan harta yang tidak ternilai harganya, maka dari itu kita sebagai orang tua harus selalu menjaganya.  Dengan anak kita sebagai orang tua mempunyai kebanggaan dan juga harapan yang begitu besar kepada anak yang kita punya.

Namun di balik kebahagiaan dan anugerah yang besar  itu ada proses yang mempengaruhi jalan hidup  yang sedang kita lalui. kebahagiaan itu terkadang tidak sesuai dengan harapan besar yang terlanjur kita tanamkan pada diri anak kita, terkadang keinginan dan kemauan antara kita sebagai orang dan anak sering kali tidak sejalan. Apalagi pada masa sekarang ini di mana pergaulan dalam kehidupan anak seringkali tidak bisa  di kontrol dengan baik maka yang terjadi adalah harapan yang sia-sia .

Kalau sudah seperti ini kejadian atau masalahnya, siapakah yang harus di persalahkan? tidak mungkin kita sebagai orang tua menyalahkan lingkungan tempat anak kita bergaul dan bermain, karena dengan begitu anak kita  akan di jauhi oleh teman-temannya dan mereka akan menganggap anak kita sebagai anak yang manja alias kuper. Apa yang seharusnya kita tanamkan kepada anak agar dalam pergaulan dan bermasyarakat tidak berbuat yang bersifat negatif?

Yang harus kita lakukan terhadap anak adalah membekali dirinya dengan pengetahuan agama yang kuat sedini mungkin agar mereka mengetahui perbuatan yang baik  dan buruk sesuai tuntunan agama, berikan kepercayaan untuk selalu berbuat yang terbaik dan bertanggung jawab. Berikan batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan, berikan pengertian dalam berteman agar mereka mengetahui dengan benar teman yang bisa di anggap sebagai teman. Dalam  pergaulan dewasa ini memang sulit membedakan, namun apabila anak kita telah di bekali dengan pengetahuan agama yang kuat dan kepercayaan yang tinggi insya Allah semia  yang tidak kita harapakan tidak akan terjadi. Dan jangan lupa pesankan selalu untuk selalu ingat kepada Allah SWT dengan sholat kapan dan di manapun ia berada karena dengan berpesan melalui sholat maka anak kita akan sungkan untuk berbuat yang tidak baik karena tanggung jawabnya bukan saja terhadap kita sebagai orang tua akan tetapi terhadap Allah SWT di kemudian hari.

Siapapun orang tua di dunia ini akan selalu menginginkan anaknya menjadi anak yang berguna dan soleh serta soleha yang bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain, agama, bangsa dan tentu saja kita sebagi orangtuanya yang selalu merindukan dan mengharapkan bantuan atau pertolongan dalam bentuk do'a ketika kita telah tiada. Tiga amalan yang akan tetap kita bawa sebagai manusia di hadapan Allah SWT adalah ilmu yang bermanfaat, amal jariah atau sodakoh dan anak yang sholeh serta soleha seperti sabda Rasulullah saw dalam sebuah hadistnya.

Semoga saja kita sebagai orang tua selalu berharap dan berpesan yang terbaik buat anak kita, agar selalu berjalan dalam koridor yang benar sesuai dengan tuntunan agama yang kita anut. Bukan saja kita sebagai orangtua yang menikmati hasilnya akan tetapi orang laindi sekeklilingnya akan dapat manfaat dari anak kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun