Mohon tunggu...
Endang Suherman
Endang Suherman Mohon Tunggu... -

seorang yang ingin mencari teman, sahabat sejati dalam berbagi dan memberi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keridhoan adalah kekayaan rasa aman

4 Januari 2010   12:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:38 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keridhoan hati sangatlah mutlak di lakukan setiap orang dalam mengerjakan sesuatu. Tanpa keridhoan serta ketulusan maka kerjaan yang dilakukannya akan sia-sia. Barangsiapa memenuhi hatinya dengan keridhoan terhadap sesuatu maka Allah SWT akan memenuhi hatinya dengan kekayaan dan rasa aman.

Selanjutnya, Allah SWT akan menjadikan hatinya penuh dengan rasa cinta, inabah dan tawakal kepada-Nya. Dengan keridhoan dan rasa cinta maka setiap orang akan mendapatkan kebaikan yang telah di kerjakannya. Namun sebaliknya orang yang tidak ridho, hatinya akan penuh dengan kebencian, kemungkaran, putus asa serta sibuk dengan hal-hal yang melawan kebahagiaan keberuntungannya.

Sungguh besar manfaat orang yang selalu ridho dan mempunyai rasa cinta dalam menjalankan segala aktivitas, karena Allah SWT memberikan kekayaan hati dan rasa aman yang dapat menentramkan. Keridhoan akan menghilangkan hati dari berbagai perasaan benci, dendam, dan putus asa. Dengan keridhoan hati, membuat setiap manusia membiarkan dirinya hanya beribadah kepada Allah SWT. Hati yang penuh dengan keridhoan akan selalu menerima semua yang telah didapatnya, baik sedikit maupun banyak, sedih maupun gembira semua dapat di syukuri sebagai karunia dari Sang Maha Pencipta. Akan tetapi sikap hati yang tidak mau menerima segala ketetapan dari-Nya akan menguras isi hatinya dari segala hal mengenai Allah SWT. Sungguh rugi orang yang tidak mempunyai keridhoan, ia akan merasakan hidup yang sempit, selalu mengeluh, dan tidak ada kebahagiaan dalam kehidupannya sehingga hidupnya tidak tertata. Yang tampak di mata hanyalah rezeki yang pas-pasan, nasibnya yang selalu sial (apes), karunia yang didapatkannya terlalu kecil dan musibah yang tidak kunjung berakhir. Ia merasa bahwa dirinya berhak mendapatkan yang lebih baik dari semua itu. Dimatanya Allah SWT hanyalah pecundang yang selalu membuat hidupnya apes, yang selalu menghalanginya untuk berbuat kebaikan, yang selalu memberinya dengan bermacam ujian dan yang selalu membuat keadaanya menjadi lebih buruk. Dengan pandangan mata yang seperti demikian mana mungkin ia mendapatkan kasih sayang dan limpahan rahmat dari Allah SWT.

Sungguh beruntung orang yang selalu ridho dan tulus dalam kehidupan. Ia akan mendapatkan hasil yang tiada ia sangka sebelumnya , kehidupan yang baik, rezeki yang melipah sehingga membuatnya menjadi kaya. Kaya dalam arti yang sebenarnya kaya, dengan kekayaannya ia akan dapat meridhoi dan mengikhlaskan lagi dalam bebagi dan berbakti, berbuat serta bertingkah laku yang dapat memberikan kenyamanan pada semua orang.

Begitulah hidup di dunia laksana roda berputar, kadang di atas kadang di bawah. Semua itu bila disyukuri dengan keridhoan hati dalam menjalankannya akan menjadi nikmat dan karunia yang tiada ternilai indahnya. Semoga kita semua menjadi orang yang selalu ridho dan ikhlas dalam menerima ketetapan-Nya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun