Mohon tunggu...
Endang Sriwahyuli Simanjuntak
Endang Sriwahyuli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - @mbokne_segara

Guru di SMPN 6 Yogyakarta dan SMPN 3 Yogyakarta, Penulis Buku Tanah Brahmana. Seorang ibu untuk Ocean dan Sky, pecinta teratai, kamboja dan hujan. Penikmat candi, jalan sunyi dan pedesaan. Sampai bertemu di IG @mbokne_segara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Muntilan: Gus Dur dan Kelenteng Hok An Kiong

23 Januari 2023   11:40 Diperbarui: 23 Januari 2023   17:54 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak perlu menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana nama Gus Dur lekat di hati warga Tionghoa. Jasa dan pemikirannya yang cerah menjadikannya mendapat tempat istimewa di hati bahkan mendapat altar tersendiri di beberapa Kelenteng di Indonesia seperti yang terdapat di Kelenteng Hok An Kiong Muntilan ini.

Kelenteng Hok An Kiong adalah Kelenteng yang terdapat di Kota Muntilan, Jawa Tengah. Didirikan pada tahun 1878 dengan lokasi di sisi selatan Jalan Pemuda lalu pada tahun 1906 bangunan dipindahkan ke sisi utara Jalan Pemuda yang menjadi lokasinya saat ini.

img-20220324-141818-mh1674442164944-63ce13b7c925c41a4e0edd32.jpg
img-20220324-141818-mh1674442164944-63ce13b7c925c41a4e0edd32.jpg
Kota Muntilan sangat istimewa dengan aspek kesejarahan dan kebinekaannya. Kota ini menjadi jejak awal  pergerakan Katolik pertama di Jawa Tengah dengan misi Jesuit, keberadaan situs purbakala dan percandian, Pesantren Islam dan makam Para Kyai, sampai Kelenteng dengan tempat dupa terbesar di Asia Tenggara, membawa Muntilan menjadi kota yang heterogen dengan transisi yang lembut menuju perkembangan.

Semoga selalu terjaga dan lestari

Gong Xi Fa Cai
Kiranya berlimpah damai, sukacita dan sejahtera

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun