Mohon tunggu...
Endang Sriwahyuli Simanjuntak
Endang Sriwahyuli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - @mbokne_segara

Guru di SMPN 6 Yogyakarta dan SMPN 3 Yogyakarta, Penulis Buku Tanah Brahmana. Seorang ibu untuk Ocean dan Sky, pecinta teratai, kamboja dan hujan. Penikmat candi, jalan sunyi dan pedesaan. Sampai bertemu di IG @mbokne_segara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Candi Plaosan dan Pemujaan pada Dewa-Dewi Kesuburan

24 Mei 2022   09:32 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kesadaran yang murni dan luas sebagaimana angkasa, adalah energi maskulin. Di bawah naungan angkasa yang luas ada pangkuan bumi yang subur, adalah energi feminin. Energi itu tersimpan pada tanah, air, api dan angin. Siwa dan shaktinya.
..
Hasil tani yang melimpah adalah harmoni dari ke empatnya, di mana tanah bersatu dengan air, angin dan juga api. Tanah menyimpan kehidupan saat dilintasi oleh air. 

Serbuk sari terbang membawa benih baru saat tertiup angin. Lembah yang diselimuti material dari letusan gunung menerima luapan api panas dengan tabah dan rela. Semburan yang memporakporandakan namun juga menyuburkan, hingga semuanya berselaras menghasilkan kehidupan.

..
Dan inilah mula dari kultus kesuburan pada masyarakat agraris yang bernama Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun