Mohon tunggu...
Endang
Endang Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Bangsa, itu aja ko ----

Jangan lupa bersyukur Ig.endangsri.amin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kreativitas Bahasa Anak dengan Bermain

5 Desember 2020   21:24 Diperbarui: 6 Desember 2020   10:46 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hay ayah bunda, lagi dan lagi kita bahas tentang kreativitas. Tapi kali ini kita akan bahas tentang kretaivitas bahasa pada anak dengan bermain. Sudah kita ketahui bahawa dunia anak yang sering kita sebut sebagai dunia bermain. Lembaga yang berperan penting dalam pengembagan  dalam peningkatan dan pembelajaran dunia pendidikan anak kanak-kanak adalah taman kanak-kanak yang disingkat degan TK. 

Pendidikan TK adalah suatu pendidikan yang mingkatakan pembelajaran bagi anak , yang berusia  kisaran 0-6 tahun.  Dengan bermain anak belajar banyak hal, dengan bermain dapat mengembangkan aspek perkembangan anak baik dari kreativitas,  fisik motorik, kognitif, sosial emosional dan aspek perkemnangan lainnya yang ada pada anak usia dini.  Melalui bermain anak dapat mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan bermain yang berbeda tergantung dari perkembangan setiap anak. 

Bermain adalah segalah aktivitas untuk memperoleh rasa senang tanpa memikirkan hasil akhir. Bermain yang dilakukan secara spontan tanpa ada paksaan dari orang lain.  Bermain merupakan cerminan perkembangan anak. anak melalui bermain akan belajar mengendalikan diri sendiri, memahami kehidupan, memahami dunianya. Anak juga dapat mengembangkan kemapuan – kemampuan sosialnya, seperti membina hubungan dengan teman sebaya, bertingka laku sesuai dengan norma yang ada ditengah masyarakat, dapat menyesuaikan diri dengan teman sebaya dan paham bahwasanya setiap perbuatan ada konsekuensinya.

Dengan bermain anak dapat mengembangkan kreativitas bahasanya, Karena dengan bermain anak akan sering berkomuniasi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Dari situ lah kosa kata yang dimiliki anak akan bertambah dan kemampuan mengungkapkan kata demi kata akan bagus untuk diucapkan kepada orang lain.  Dengan bermain dapat mengembangkan kreativitas bahasa pada anak. dari jenis permainan yang digunakan bukan menjadi sebuah persoalan, karena apa ? secara sadar atau tidak sadar dengan bermain kita sudah bisa mengembangkan kreativitas bahasa pada diri anak.

Ada beberapa cara untuk mengembangkan kreativitas bahasa anak apa bila anak bisa mendengarkan akan tetapi belum bisa berbicara. Caranya yaitu:

Dengan bermain dapat mengembangkan kreativitas bahasa pada anak. dari jenis permainan yang digunakan bukan menjadi sebuah persoalan, karena apa ? secara sadar atau tidak sadar dengan bermain kita sudah bisa mengembangkan kreativitas bahasa pada diri anak.

  • Menggunakan alat peraga : Alat peraga yang digunakan adalah sebuah alat peraga yang aman bagi anak. yang lebut dan tidak kasar apa bila anak memegang alat tersebut. Pemilihan alat peraga diliat dari keamanan dan manfaat bagi aspek perkembangan anak.
  • Menggunakan boneka tangan: Boneka tangan adalah suatu media yang sering digunakan hampir setiap lembaga paud dalam mengembangkan kreativitas bahasa anak. dengan boneka jari pendidik bisa menceritakan suatu cerita dengan menggunakan boneka jari agar anak tidak bosan.

Permasalahan yang sering terjadi kepada diri anak adalah malu untuk mengeluarkan suara atau berkata depan orang banyak atau teman-temanya. Anak yang malu ketika bebicara dengan orang lain, lebih memilih teman  satu atau dua saja untuk bisa diajaknya  berbicara. Mereka yang malu untuk bebicara bukan berarti mereka tidak mampu, akan tetapi disini lah tugas pendidik atau orang tua untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada anak.

Dengan bermain banyak hal yang diketahui anak, dari kosa kata yang ia dapatkan, yang sebelumnya sedikit karena bermain dan berbaur dengan banyak orang, maka kosa kata yang ia dapatkan menjadi banyak.  anak ketika bermain akan lebih berani dalam menyampikan kata-lata dan cendrung menjadi orang yang berani dan tidak malu.

sumber:

Susanto, Ahmad . 2017.  Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Bumi Aksara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun