Sekian
Aku rindu matamu
Bening memantulkan tatapku
Kilau berpendar pendar
Adakah itu embun di sana
Ketika kau mengerjap mengibas luka
Terlambat
Aku sudah terlanjur menangkap
siluet pilu di manik mata hitammu...
Aku berlalu
Menyeret nyeret waktu
Berharap luka tak semakin menganga
Tak mau aku melihat embun itu menjadi telaga...
Rapuh
Begitu sulit merabamu
Apalagi dalam gelap rahasia bumi
Dini hari tak jua usai kudapati
jawaban dari segala tanya yg semakin mengabadi.
Detak waktu tiba tiba menyakitiku
Menggema di rongga jiwaku yg sempit
Sesak oleh rindu kau yang lalu
Kutak ingin embun berubah menjadi danau
Kutak ingin embun itu tumpah menjadi air bah
Aku merapuh
patah di jarum waktu
Aku meradang
Mengoyak keterbatasan
Ternyata begitu sulit
Mengharmonikan perbedaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H