Mohon tunggu...
Endang Setiyaningsih
Endang Setiyaningsih Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya seorang pendidik dan seorang ibu yang sangat suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berharap Bukan Pengingkaran

7 Agustus 2012   00:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:09 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di  antara misteri yang tak dapat kumaknai

Adalah memiliki ikatan ini

Lebih dari sekedar sakralnya janji seribu janji

Benang sutra itu lembut mengikat angan dan ingin yang timbul tenggelam dalam khayal dan kenyataan

Sungguh kekasih.

Hampir mati kau mencekikku dengan masa lalu

Bayangan yang memerangkapku dalam ketidakberdayaan

Terpuruk dalam  indahnya surga

Mengapa harus ada hitam putih

Mengapa harus ada siang dan malam

Mengapa harus ada gelap dan terang

Tak cukupkah hanya keremangan saja menandai mimpi

Bahwa Kita tak harus berpaku pada bumi

Mengapa harus ada

Semua yang berbau logika

Tak cukupkah hanya hati yang merasai

Bahwa  sakit dan indah itu adalah sesuatu

Bahwa cinta dan sayang itu adalah sesuatu

Bahwa kau dan aku adalah sesuatu

Bahwa semua ini adalah sesuatu

Yang tak harus dimaknai sebagai sebuah pengkhianatan

Yang tak harus dimaknai sebagai sebuah pengingkaran

Atas semua

Atas semua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun