Kepulan awan kelabu menatap ku dengan sendu
Seolah ia paham duka lara yang bersemak di jiwa ku
Perlahan rintik hujan mulai menyapu debu jalanan
Seolah ia menangis menghapus kenangan ku yang menyesakkan
Aku terlalu lelah memerankan drama kehidupan
Yang seolah fiktif namun kenyataan
Kegetiran yang memaksa ku terus berangan
Seakan ada hari esok yang menjanjikan
Langkah kaki ku terasa penat menapaki jalan bebatuan
Namun hati ku tetap ingin menembus terjang hingga ke bintang
Dari jauh aku melihat lahan hijau luas membentang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!