Mohon tunggu...
Endang Moerdopo
Endang Moerdopo Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Literasi

Membaca, layaknya kita membuka jendela dunia, menulis layaknya kita mengungkapkan gelegak jiwa. Keduanya adalah langkah awal menuju kebijaksanaan dengan penuh kesadaran (EM 2024)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis di Era Pasca-Kebenaran (Post Truth Era); Tantangan dan Peluang

5 Agustus 2024   14:37 Diperbarui: 5 Agustus 2024   14:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di era digital yang serba cepat ini, kita semakin sering mendengar istilah "post-truth" atau pasca-kebenaran. Konsep ini merujuk pada keadaan di mana fakta objektif dapat dikalahkan oleh emosi dan keyakinan pribadi. Dengan informasi yang bertebaran tak terkendali di media sosial, berita palsu (fake news) atau yang sering juga disebut dengan HOAX telah menjadi masalah yang sangat serius, yang menantang integritas dan keakuratan dalam penulisan. Bagaimana penulis dapat beradaptasi dan menghadapi tantangan ini? Mari kita selami lebih dalam.

Apa Itu Era Pasca-Kebenaran (Post-Truth Era)?

Era pasca-kebenaran atau Post Truth adalah zaman di mana antara kebenaran dan fakta sering kali dipertanyakan, dan digantikan oleh opini dan emosi pribadi atau segelintir orang. Dalam konteks ini, berita palsu dan disinformasi menyebar dengan cepat, sering kali memanipulasi opini publik dengan cara yang tidak akurat atau bahkan menyesatkan. Konsekuensinya, masyarakat menjadi sulit membedakan antara apa yang benar dan apa yang salah, mana yang benar dan mana yang salah.

Tantangan Utama bagi Penulis

  • Menghadapi Berita Palsu dan Disinformasi;
    • Keberadaan berita palsu memanglah bukan fenomena baru, tetapi di era digital ini banyaknya kemunculan berita palsu sudah tidak dapat dibendung. Penulis sering kali harus berhadapan dengan tantangan dalam membedakan antara informasi yang valid dan yang tidak valid. Dalam proses menulis, penulis harus sungguh-sungguh dapat memastikan bahwa informasi yang disajikan telah terverifikasi dengan baik sehingga dapat dipercaya.
  • Mempertahankan Integritas Jurnalistik;
    • Di tengah lautan informasi yang sering kali tidak akurat, seorang penulis yang bertanggung jawab harus tetap memegang teguh prinsip integritas jurnalistik. Ini berarti penulis mau tidak mau harus  melakukan penelitian yang mendalam, memverifikasi fakta dari sumber yang terpercaya, dan menyajikan informasi secara objektif, sehingga informasi menjadi akurat dan tidak bias. Tidak sekedar menulis dan malah ikut-ikutan dengan berita yang belum jelas adanya.
  • Menghadapi Tekanan untuk Menyesuaikan dengan Tren
    • Ini yang sering kali muncul menjadi masalah. Dalam dunia digital saat ini, seperti ada tekanan besar untuk mengikuti tren untuk dapat  menarik perhatian pembaca. Terkadang, penulis mungkin tergoda pula untuk mengorbankan akurasi demi mendapatkan perhatian pembaca agar mendapatkan "klik" yang lebih banyak. Sebagai penulis yang berdedikasi jangan pernah terpikir untuk melakukannya, karena ini bisa mengarah pada penyebaran informasi yang tidak akurat bahkan menyesatkan pembaca. Hal ini tentu saja akan membuat kredibilitas kita sebagai penulis akan menurun.
  • Menjaga Keseimbangan antara Kredibilitas dan Keberagaman Pendapat
    • Penulis sering kali dihadapkan pada dilema antara menyajikan pandangan yang objektif dan menyertakan berbagai sudut pandang. Oleh karenanya menjaga keseimbangan antara kredibilitas dan keberagaman pendapat merupakan tantangan tersendiri yang harus dihadapi penulis agar pembaca mendapatkan gambaran yang lengkap, jelas  dan akurat.

Peluang di Era Pasca-Kebenaran (Post Truth)

  • Pentingnya Pendidikan Media
    • Era pasca-kebenaran memberikan peluang bagi penulis untuk berperan aktif dalam pendidikan media. Dengan menyediakan konten yang informatif dan akurat, secara tidak langsung penulis telah mendidik pembaca tentang cara mengenali dan membedakan berita palsu yang membuat pembaca mengalami disinformasi. Dengan demikian, penulis dapat membantu pembaca untuk menjadi konsumen informasi yang lebih cerdas.
  • Memiliki komitmen pada Transparansi dan Akuntabilitas
    • Penulis memiliki kesempatan untuk selalu memegang komitmen pada transparansi dan akuntabilitas dalam media. Dengan menyajikan fakta secara jujur dan jelas, penulis dapat membangun kepercayaan dengan pembaca dan berkontribusi pada upaya melawan disinformasi.
  • Menggunakan Platform untuk Melawan Ketidakbenaran
    • Penulis dapat memanfaatkan platform digital untuk melawan berita palsu dan menyebarluaskan informasi yang benar. Melalui artikel, blog, atau media sosial, penulis dapat menjelaskan dengan baik namun tidak menggurui tentang kompleksitas isu dan menyajikannya tulisan dengan baik dan benar sebagaimana diperlukan pembaca agar dapat  memahami berita yang sebenarnya.
  • Berinovasi dalam Teknik Penulisan
    • Disadari ataupun tidak, era pasca-kebenaran telah mendorong dan dengan sedikit "memaksa" penulis untuk berinovasi dalam teknik penulisan. Misalnya, menggunakan format naratif untuk menjelaskan data sebagai fakta yang kompleks dan atau menggabungkannya dengan teknik visual untuk membantu pembaca memahami informasi dengan lebih baik.

Strategi Menghadapi Tantangan

  • Verifikasi Fakta Secara Menyeluruh
    • Langkah pertama untuk menghadapi tantangan kebenaran adalah memastikan bahwa fakta yang disajikan dalam tulisan telah diverifikasi secara menyeluruh. Gunakan sumber yang terpercaya, periksa kembali informasi dari berbagai sudut pandang, dan pastikan bahwa data yang digunakan adalah akurat dan terkini.
  • Berpegang pada Prinsip Jurnalistik
    • Penulis harus mematuhi prinsip-prinsip dasar jurnalistik seperti keakuratan, objektivitas, dan keseimbangan. Jangan terjebak dalam godaan untuk menyebarkan informasi sensasional atau viral yang mungkin tidak memiliki dasar yang kuat.
  • Edukasi Diri Sendiri dan Pembaca
    • Teruslah mendidik diri sendiri tentang teknik memverifikasi informasi dan cara mengidentifikasi berita palsu. Selain itu, gunakan tulisan Anda sebagai alat untuk mengedukasi pembaca tentang cara mengenali dan menilai informasi secara kritis. Tidak langsung menelan mentah-mentah berita yang beredar dengan sangat cepat.
  • Bangun Kepercayaan dengan Pembaca
    • Bangun hubungan yang kuat dengan pembaca, dengan menyajikan konten yang berkualitas dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang dibangun akan membuat pembaca lebih mempercayai dan menghargai tulisan Anda.
  • Manfaatkan Teknologi untuk Memeriksa Fakta
    • Gunakan alat dan teknologi yang tersedia untuk memeriksa fakta dan mendeteksi berita palsu. Berbagai platform dan aplikasi saat ini dapat membantu Anda mengevaluasi keakuratan informasi sebelum dipublikasikan. Untuk mengevaluasi berita, ada beberapa platform dan aplikasi yang dapat membantu memeriksa fakta, menilai kredibilitas sumber, dan mengidentifikasi berita palsu. Platform yang bisa digunakan antara lain adalah Snopes yaitu salah satu situs pengecekan fakta yang menilai berbagai macam klaim dan berita. Ada satu platform lagi bernama ClaimBuster , dimana platform itu menggunakan AI untuk mengevaluasi klaim yang dibuat dalam artikel berita atau oleh tokoh publik. Masih ada beberapa platform lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk memverifikasi data. Menggunakan kombinasi dari beberapa platform ini dapat memberikan evaluasi yang lebih komprehensif dan memastikan bahwa berita yang Anda baca akurat dan dapat dipercaya.

Menulis di era pasca-kebenaran (post truth era) adalah tantangan besar, tetapi juga membawa banyak peluang. Tantangan dan peluang apa? Tantangan  dalam memerangi berita palsu dan peluang untuk  memastikan bahwa informasi yang disajikan kepada publik adalah akurat dan dapat dipercaya. Dengan memegang teguh prinsip-prinsip jurnalistik, berpegang pada integritas, dan terus berinovasi dalam teknik penulisan, penulis dapat menghadapi tantangan dan peluang ini dengan efektif.

Dalam dunia yang penuh dengan informasi yang sering kali membingungkan, seorang penulis memiliki kekuatan untuk menjadi suara yang jelas dan terpercaya. Dengan memahami tantangan dan memanfaatkan peluang, penulis dapat berkontribusi pada masyarakat untuk menyajikan berita yang informatif, lebih kritis dan terpercaya dalam menghadapi era pasca-kebenaran (post truth era) ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun