Mohon tunggu...
Endang Moerdopo
Endang Moerdopo Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Literasi

Membaca, layaknya kita membuka jendela dunia, menulis layaknya kita mengungkapkan gelegak jiwa. Keduanya adalah langkah awal menuju kebijaksanaan dengan penuh kesadaran (EM 2024)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Literasi Anak, Keluarga sebagai Inspirasi Cinta Membaca

27 Juli 2024   14:24 Diperbarui: 27 Juli 2024   14:38 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Literasi merupakan landasan penting bagi perkembangan intelektual dan emosional seorang anak. Lebih dari sekadar kemampuan membaca dan menulis, literasi mencakup keterampilan berpikir kritis, kemampuan memproses informasi, serta kecakapan dalam memahami berbagai jenis teks. Dalam konteks ini, keluarga --terutama orang tua-- memainkan peran kunci dalam menanamkan kebiasaan membaca dan mencintai buku pada anak. Artikel ini membahas bagaimana keluarga dapat meningkatkan literasi anak melalui berbagai strategi praktis, serta menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam proses ini.

Peran Keluarga dalam Literasi Anak

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama tempat anak-anak belajar. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan bahan bacaan dan didukung oleh kebiasaan membaca di rumah, cenderung memiliki kemampuan literasi yang lebih baik. Hal itu bisa terjadi karena orang tua menjalankan fungsinya dengan baik sebagai model peran dengan menunjukkan minat dalam membaca, menyediakan akses ke buku, dan mendorong anak-anak untuk terlibat dalam aktivitas membaca dengan penuh antusias. Antusiasme terhadap kegiatan literasi pada anak ini harus perlihatkan oleh orang tua kepada anak-anaknya, karena didalam keluargalah pembentukan awal sikap anak terhadap membaca terjadi. Jika anak merasa bahwa membaca adalah aktivitas yang menyenangkan dan bermakna, maka mereka akan mengembangkan kebiasaan membaca seumur hidup . Selain itu, diskusi dan aktivitas berbasis membaca di rumah dapat memperkuat pemahaman dan kemampuan berpikir kritis anak-anak.

Strategi dan langkah Praktis untuk Mendukung Literasi di Rumah

Tentu saja kita semua menginginkan anak-anak kita menjadi generasi yang memiliki tingkat literasi yang baik, oleh karenanya ada beberapa strategi dan Langkah yang dapat dilakukan :

  • Menciptakan Lingkungan yang Kaya akan Bacaan
    • Menyediakan berbagai jenis bahan bacaan di rumah, seperti buku cerita, majalah, komik, dan artikel, dapat menumbuhkan minat membaca pada anak. Memilih  buku yang sesuai dengan usia dan minat anak akan mendorong mereka untuk memiliki minat untuk menjelajahi berbagai macam hal .
  • Menyediakan waktu untuk Membaca Bersama
    • Jadwalkan waktu rutin untuk membaca bersama, misalnya sebelum tidur. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan membaca anak tetapi juga memperkuat ikatan keluarga. Saat membaca bersama, orang tua dapat mengajukan pertanyaan tentang cerita untuk mendorong pemahaman dan diskusi .
  • Aktivitas Membaca yang Interaktif
    • Mengajak anak-anak untuk berpartisipasi aktif dalam membaca dapat meningkatkan minat dan keterampilan mereka. Cobalah untuk membuat cerita interaktif di mana anak-anak bisa ikut menentukan jalannya cerita, atau minta mereka untuk menceritakan kembali apa yang telah mereka baca dengan kata-kata mereka sendiri .
  • Menikmati aktivitas membaca
    • Tunjukkan kepada anak-anak bahwa membaca adalah aktivitas yang menyenangkan. Orang tua bisa berbagi tentang buku yang sedang mereka baca atau cerita favorit masa kecil mereka. Mengunjungi perpustakaan atau toko buku secara rutin juga bisa menjadi aktivitas keluarga yang menyenangkan dan edukatif .
  • Memanfaatkan Teknologi Secara baik dan bijak
    • Di era digital, teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung literasi. Ada banyak aplikasi dan platform yang menawarkan buku digital, audiobook, dan cerita interaktif yang bisa diakses oleh anak-anak. Namun perlu diingat bahwa sangat penting untuk mengatur waktu layar dan memastikan bahwa konten yang diakses sesuai usia dan mendukung tujuan literasi .
  • Memanfaatkan Lingkungan Sekitar sebagai Sumber Belajar
    • Mengajak anak untuk mengenali dan membaca tulisan di lingkungan sekitar, seperti papan nama, iklan, atau petunjuk, bisa menjadi cara yang efektif untuk melatih keterampilan membaca mereka dalam konteks nyata. Ini juga membantu anak memahami bahwa literasi adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari .
  • Melibatkan Anak dalam Proses Pemilihan Buku
    • Libatkan anak dalam memilih buku yang mereka minati. Ini bisa dilakukan saat berkunjung ke perpustakaan, toko buku, atau melalui platform digital. Ketika anak-anak merasa memiliki kendali atas apa yang mereka baca, mereka lebih mungkin merasa terlibat dan termotivasi untuk membaca .
  • Bacakan Buku pada Anak Sejak Dini
    • Membacakan buku kepada anak-anak, bahkan sejak mereka masih bayi, membantu memperkenalkan mereka pada ritme dan suara bahasa, serta memperkaya kosakata mereka. Ini juga bisa menjadi waktu yang menyenangkan dan penuh kasih sayang yang memperkuat hubungan antara orang tua dan anak .

Kesimpulan

Keterlibatan keluarga, terutama orang tua, dalam proses literasi anak sangat penting untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dan mencintai buku. Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung, memberikan contoh yang baik, dan mengintegrasikan membaca ke dalam kehidupan sehari-hari, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan literasi yang kuat. Literasi tidak hanya mempersiapkan anak untuk sukses di sekolah tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan penting yang akan bermanfaat sepanjang hidup. Dengan strategi dan tips yang praktis ini, keluarga dapat memainkan peran aktif dalam mendukung perkembangan literasi anak-anak. Namun perlu diingatkan, bahwa antusiasme orang tua untuk melakukan kegiatan literasi adalah hal yang penting. Kegiatan ini harus dilakukan dengan sepenuh hati, sehingga kegiatan literasi ini menjadi aktifitas keluarga yang sungguh-sungguh menyenangkan. Mengapa? Karena keluarga adalah inspirasi cinta membaca bagi anak-anak.

Referensi

  • Mol, S. E., & Bus, A. G. (2011). "To Read or Not to Read: A Meta-Analysis of Print Exposure From Infancy to Early Adulthood."
  • Baker, L., & Scher, D. (2002). "Beginning Readers' Motivation for Reading in Relation to Parental Beliefs and Home Reading Experiences."
  • National Institute for Literacy. (2008). "Developing Early Literacy: Report of the National Early Literacy Panel."
  • Snow, C. E., Burns, M. S., & Griffin, P. (1998). "Preventing Reading Difficulties in Young Children."
  • Duke, N. K., & Pearson, P. D. (2002). "Effective Practices for Developing Reading Comprehension."
  • Adams, M. J. (1990). "Beginning to Read: Thinking and Learning about Print."
  • Neuman, S. B., & Celano, D. (2012). "Giving Our Children a Fighting Chance: Poverty, Literacy, and the Development of Information Capital."
  • Anderson, R. C., & Pearson, P. D. (1984). "A Schema-Theoretic View of Basic Processes in Reading Comprehension."
  • Krashen, S. (2004). "The Power of Reading: Insights from the Research."
  • Bus, A. G., Van Ijzendoorn, M. H., & Pellegrini, A. D. (1995). "Joint Book Reading Makes for Success in Learning to Read: A Meta-Analysis on Intergenerational Transmission of Literacy."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun