Mohon tunggu...
Endang Indriani
Endang Indriani Mohon Tunggu... -

Saya suka membaca buku, artikel dan tulisan orang lain... Saya sedang mencoba belajar menulis dan menyukai tulisan saya sendiri ...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Indonesia - The Trully Unique Asian Foods

19 Mei 2011   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Indonesia, sebuah kata yang terdiri atas 9 huruf: sederhana dan mudah diingat. Tetapi jika anda telah menginjakkan kaki di negara kepulauan terbesar di dunia dan memiliki 17.508 pulau ini, segala sesuatu tidak sesederhana namanya. Negeri dengan 33 provinsi ini memiliki ratusan suku dengan latar budaya, tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda yang membuat Indonesia salah satu negara dengan keragaman budaya tertinggi di dunia baik dari segi kesenian, gaya hidup maupun kulinernya.

[caption id="attachment_108849" align="aligncenter" width="300" caption="Mie Titi Makasar"][/caption]

Latar belakang sejarah Indonesia yang menjadi tempat perdagangan antara dua benua, Asia dan Australia, memberikan pengaruh pada bumbu, bahan makanan dan teknik memasak negeri seribu pulau ini. Mulai dari bangsa Melayu yang menjadi cikal bakal bangsa Indonesia, India, Timur Tengah, Tionghoa dan Eropa. Bahkan bangsa Spanyol dan Portugis, telah lebih dulu membawa banyak produk dari dunia baru ke Indonesia dibandingkan Belanda yang datang kemudian. Semua itu diracik, diramu oleh bangsa ini menjadi ratusan bahkan ribuan ragam jenis masakan yang membuat kuliner Indonesia memiliki keunikan tersendiri yang tidak bisa ditemukan di negara manapun. Tidak salah jika saya katakan, kuliner Indonesia adalah the trully unique Asian food.

[caption id="attachment_108855" align="aligncenter" width="300" caption="Bothok Jagung"][/caption]

Orang Thailand begitu bangganya ketika kuliner mereka sangat dikenal dunia. Siapa sih yang tidak mengenal Tom Yam Kung, sup udang pedas ala Thai? Atau ayam pandan? Anda mungkin salah satu penggemarnya walaupun ketika sedang menyantapnya, anda sendiri mungkin tidak tahu jika makanan itu berasal dari salah satu negara Asean tersebut. Makanan Thailand di klaim sehat karena banyak menggunakan bahan-bahan yang segar, banyak mengandung sayur, ikan dan seafood dibandingkan daging merah, banyak melibatkan buah-buahan segar dalam masakan mereka, sedikit menggunakan minyak dan kaya akan rempah-rempah seperti daun jeruk, serai dan jahe. Begitu mudahnya masakan Thailand berpenetrasi ke kuliner Barat yang mindset masyarakatnya mulai bergeser ke makanan sehat, rendah lemak, rendah kalori, minus minyak, dan menggunakan bahan alami semaksimal mungkin. Jika anda iseng mengetik di Google dengan key words 'Thai food', maka akan muncul 108 juta artikel yang berhubungan dengan key words tersebut. Menakjubkan!

Pernah mendengar kimchi? Asinan sawi ala Korea. Sushi? Gulungan nasi terbungkus nori dan berisi aneka lauk dari Jepang. Nasi lemak, nasi dagang, ayam percik, laksa Penang, atau nyonya food? Nah semua yang ini dari Malaysia. Jika kita iseng sekali lagi ketik key words ’Indonesian food’ di situs pencari terbesar Google, maka si mesin akan menemukan 18 juta artikel yang berhubungan. Oke, 18 juta versus 108 juta? Search engine memang bukan salah satu ukuran tetapi bukankah perbedaan angka ini cukup fantastis? Ironis & menyedihkan.

Sekarang mari kita bahas mengenai kuliner Indonesia dengan lebih detail. Jika dibandingkan dengan negara Asia yang lainnya, sebenarnya kuliner Indonesia bukan hanya hampir tidak berbeda tetapi juga lebih lengkap, lebih variatif dan lebih lezat dengan aneka taste yang disesuaikan pada lidah masing-masing sukunya. Bahkan begitu variatifnya sehingga kadang-kadang satu masakan dengan nama sama bisa memiliki tampilan dan rasa yang jauh berbeda. Misalnya saja masakan dengan nama dendeng, sama-sama terbuat dari daging, umumnya daging sapi. Sekarang anda bandingkan dendeng ala Jawa, yang manis bergumul gula jawa, ketumbar dan bawang putih dengan dendeng ala Padang, yang pedas dan bergumul cabai merah merona. Atau bagaimana dengan pisang goreng Makasar yang dimakan dengan sambal dibandingkan dengan pisang goreng umumnya di Indonesia? Gulai? Begitu banyak varian gulai dengan bumbu dan rasa yang tidak sama. Soto? Soto Padang, soto Betawi, soto Tangkar, soto Kudus, soto Bandung, coto Makasar dan soto-soto lainnya. Nasi lemak Malaysia? Apa bedanya dengan nasi uduk Betawi atau nasi lemak di Sumatera yang juga lezat dengan varian lauknya yang unik menggugah selera. Melihat maksud saya? Menakjubkan bukan kuliner negara kita dan betapa kreatifnya nenek-nenek kita menciptakan aneka masakan ini.

[caption id="attachment_108845" align="aligncenter" width="300" caption="Rawon Jawa Timur"][/caption]

Daun jeruk purut, serai, jahe. Familier dengan bahan yang saya sebutkan ini? Sering menggunakannya di dapur untuk bumbu penyedap masakan anda? Lantas mengapa rempah-rempah ini lebih sering dihubungkan dengan kuliner Thailand? Bukankah bumbu-bumbu ini begitu sering dipergunakan oleh ibu-ibu di Indonesia dalam meramu masakan sehari-hari? Masakan Indonesia menggunakan hampir semua sumber daya yang ada mulai dari rempah-rempah, daun-daunan, aneka buah dan bagian tanaman lainnya untuk dioleh menjadi masakan yang lezat dan juga sehat. Masakan Padang yang lezat dan sarat bumbu tidak akan lengkap jika belum menggunakan rempah-rempah seperti ketumbar, jinten, kembang lawang, kayu manis, keningar/kapulaga, jahe, lengkuas, daun salam, daun jeruk, serai dan mungkin masih banyak bumbu lainnya. Saya yakin pemilik rumah makan Padang memiliki bumbu rahasia mereka masing-masing.

[caption id="attachment_108846" align="aligncenter" width="300" caption="Rujak Petis"][/caption]

Anda mungkin berkata ”Tetapi kan masakan Padang penuh lemak, kaya minyak”. Oke, berapa tadi saya sebutkan jumlah suku di Indonesia tercinta ini? Ratusan? Anda bisa mengeceknya di Wikipedia Indonesia, Daftar Suku Bangsa Di Indonesia dan maaf saya tidak sempat menghitung jumlahnya. Padang, suku Minangkabau, hanyalah salah satu suku di Sumatera. Suku di Indonesia lainnya? Pernah berkunjung ke rumah penduduk bersuku Sunda? Anda pasti disuguhi dengan aneka lalapan sayur segar seperti daun selada, daun poh-pohan, ketimun dan terung bulat. Itu biasa. Saya pernah berkunjung ke rumah seorang teman bersuku Sunda dan diatas meja makannya terhidang lalapan berupa: daun jambu monyet, pisang muda, pucuk daun mangga, kencur muda, kunyit muda, daun mangkokan, dan apapun yang ada di kebun bisa mereka gunakan sebagai lalapan. Ada yang segar-segar lainnya? Bagaimana dengan salad versi Indonesia? Gado-gado, karedok, lotek, pecel, rujak petis, rujak cingur,  asinan sayur/buah, acar, trancam. So much!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun