Mohon tunggu...
endang purwani
endang purwani Mohon Tunggu... -

saya dilahirkan di kota sukoharjo pada tanggal 26 juni 1981. pada tahun 2002 saya menikah dengan Abdul Handoko. dari pernikahan itu, saya dikaruniai 2 orang anak. anak yang pertama permpuan dan anak kedua laki-laki.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

2. Akhir Tragis Seorang Mahasiswa

26 September 2012   15:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:38 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu hariJum’at masih saya lihat ia dikebun tetangganya, sedang menebangi kayu, karena saat itu tetangganya akan mengadakan hajadan.

Dia adalah ketua pemuda dikampungnya, dia juga tunangan seorang teman saya. Dia juga seorang mahasiswa UNS, sekaligus guru di SMK. 1 harapan dia adalah ingin bapaknya mengerjakan shalat.

Saat itu siang hari setelah shalat Jum’at , dia pergi bersama teman-temannya ke tempat rekreasi dengan naik sepeda motor. Ditengah perjalanan ia ingin mengikuti temanya yang mendahului truk yang ada di depannya. Namun naas, ternyata jaraknya tidak bisa ia tempuh dan di depannya ada bus antar kota dan akhirnya “brak” bus itu menabraknya dan dadanya terlindas ban bus.

Dia dibawa ke RS Solo, dia masih sadar dan merintih kesakitan, namun kakaknya menyuruhnya istighfar dan iapun masih bisa istighfar akhirnya iapun meninggal.

“inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un

Semua keluarga berduka dengan kepergiannya,termasuk teman-temannya yang menyayanginya.

Kematian itu pasti terjadi kepada kita, juga pasti datang menyapa kita, entah kapanpun ia pasti datang menyapa kita. Mungkin kita tidak tau berapa jumlah rambut di kepala kita, tapi pasti kita semua tahu berapa kali kita hidup di dunia fana ini.

1 menit yang lalu telah menjadi masa lalu dan 1 detik yang lalu juga telah menjadi masa lalu, masa yang akan datang adalah sebuah perencanaan yang kita tidak pernah tahu apakah rencana itu bisa kita wujudkan. Semoga kita tetap dalam lindungan Allah Ta’ala dan tetap istiqamah di jalan-Nya. Aamiin......

Allah Ta’ala berfirman:

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan nashihat menashihati supaya mentaati kebenaran dan menashihati supaya menetapi kesabaran.”(QS:Al-‘Ashr:1-3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun