aku ingin menjual tawa pada semua,
Tanpa mereka tahu seberapa sesak menahan patahan
Yang semakin menganga.
Mengukir patahan seolah tak terjadi apa-apa
Hati terhujam duka, bulan sabit seolah enggan pergi,
Ingin menetap lama, dalam keheningan, dalam ketidak berdayaan, bertahan, walau kabut kebal berusaha menutupi.
Tetaplah merekah bulan sabit yang indah,
Tetaplah jual tawa pada semua yang memandang bahagia.
Tetaplah mempersamai semesta, menjelajahi ruang waktu ditengah logika yang semakin buntu.
Melayari indahnya bintang diantara himpitan kabut kebal yang menyesakkan.
Bertahanlah, semesta selalu diam dalam keheningan.
Semesta selalu menunjukkan kasih sayang dalam diam.
Tetaplah mempersamainya.
Sengkuang, 14-12- 19.
Mempersamai rintik hujan dalam keheningan, memahat patahan menjadi ukiran yang tak terkalahkan.