Tantangan yang paling besar di lingkungan saya terkait pengambilan keputusan untuk masalah dilema etika adalah begitu banyaknya sumber daya manusia yang masih muda dan memiliki pandangan yang cukup berbeda dengan sudut pandang saya. Kebanyakan rekan sejawat saya yang masih muda memiliki pendapat sendiri tentang nilai-nilai kebajikan dan masalah dilema etika, sehingga saya harus cukup berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait masalah dilema etika, dan menurut saya memang sudah ada perubahan paradigma di lingkungan tempat saya bekerja.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Keputusan memerdekakan murid dalam belajar (dengan memberi kebebasan kepada murid untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya) memberi sedikit pencerahan di dalam ruang kelas, yaitu ketika murid merasa lebih senang dan bersemangat dalam belajar karena murid merasa lebih 'diorangkan' ketika diperbolehkan belajar dengan cara mereka sendiri. Tetapi pembelajaran yang memfasilitasi perbedaan tersebut memang membutuhkan persiapan yang panjang dan teliti, sehingga untuk mengantisipasi waktu yang mepet atau kejenuhan dan kelelahan guru dalam mempersiapkan pembelajaran tersebut, maka bolehlah sekali waktu guru memberi pembelajaran yang sesuai dengan keinginan guru dengan tetap memperhatikan kebutuhan belajar muridnya.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil guru atau pemimpin pembelajaran haruslah keputusan yang berlandaskan pada nilai kebajikan dan sudah mempertimbangkan berbagai hal, termasuk masalah sosial emosional semua pihak. Selain itu keputusan yang diambil harus berpihak pada siswa, atau dengan kata lain tetap berpihak pada murid, tetapi tetap saja keputusan yang diambil guru harus bisa dipertanggungjawabkan kepada semua pihak. Keputusan yang berlandaskan hal-hal tersebut, kemungkinan besar bisa mengubah masa depan muridnya agar menjadi lebih cerah.
Contoh keputusan guru yang mungkin bisa mengubah masa depan muridnya misalnya adalah dengan memutuskan untuk melakukan pembelajaran berdiferensisasi dengan memberikan kebebasan kepada muridnya untuk belajar dengan gaya dan cara mereka amsing-masing, selain itu juga menciptakan pembelajaran yang mengedepankan aspek sosial emosional muridnya, sehingga murid merasa dihargai dan dianggap ada.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Â
Kesimpulan yang saya tarik dari materi modul 3.1 yaitu Pengambilan Keputusan Berbasis pada Nilai-nilai Kebajikan Bagi Pemimpin Pembelajaran dan hubungannya dengan materi-materi sebelumnya adalah bahwa guru bukan hanya seorang pengajar dan pendidik saja, tetapi guru juga harus bisa berperan sebagai pengambil keputusan di kelas dan di sekolah, terutama di depan murid-muridnya dalam pembelajaran.
Untuk melakukan peran pengambilan keputusan dengan baik, seorang guru harus sudah memiliki nilai-nilai kebajikan yang melandasi kehidupannya sebagai manusia dan juga sebagai guru. Selain itu guru juga harus membiasakan mengasah keterampilan mengolah aspek sosial emosinal dalam pembelajaran, sehingga nanti keputusan yang diambil oleh guru tersebut bisa adil dan selalu berpihak pada murid, sekaligus bisa dipertanggungkawabkan kepada semua pihak.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?