Dear wimcycle,
Â
Saya merupakan anak sulung dari dua bersaudara. Saya dibesarkan di keluarga yang sangat hangat dengan orangtua yang sangat sempurna. Sejak kecil saya sangat dekat dengan ayah. Ayah merupakan sosok yang sangat saya hormati. Ia merupakan ayah yang tidak pernah malu untuk memasak di rumah karna ia sangat menyayangi ibu yang sudah lelah ketika pulang kerja. Padahal ia sendiri baru pulang kerja, sudah saya minta untuk istirahat pun terkadang ia tolak.
Ayahku memiliki berat badan 95kg. Besar kan? Gimana tidak, hobinya makan.. apalagi makanan manis. Beliau merupakan perokok aktif dengan tingkat kolesterol yang tinggi, 230mg/dl. Ia bahkan tidak pernah mau melakukan medical check up karna takut mengetahui penyakit detail yang ada dalam tubuhnya. Orang banyak bilang ayahku punya resiko penyakit jantung yang tinggi. Siapa yang tidak khawatir dengan ayah yang memiliki kondisi kesehatan seperti itu? Terkadang ia mengeluhkan pusing. Aku, ibu dan adikku sudah sering mengajaknya untuk berolahraga. Tapi beliau tidak suka berolahraga semacam jogging. Dia lebih suka bersepedah, padahal kami hanya punya sepedah lipat ringan, yang tidak bisa mengangkut ayah yang cukup besar. Seringkali kalau kami jalan jalan, ayah sering melihat-lihat sepedah yang di pajang di swalayan sambil berkata "Ayah pengen sepedah kaya gini. Bagus gak? Ayah mau rajin olahraga kalau udah beli".
[caption caption="ayahku sudah masuk kategori overweight"][/caption]
[caption caption="Ayahku hobi makan makanan manis"]
Namanya orangtua, selalu menunjukkan mereka "tidak apa apa" kepada anaknya. Saat itu ayah sudah hampir mau beli sepedah, tapi adik saya butuh pengeluaran untuk wisuda, seperti biaya kebaya dan salon. Dengan berkecil hati tentu aku tau kalau ayah saat itu sudah sangat ingin beli sepedah. Tapi namanya orangtua, mereka selalu mengesampingkan ego-nya demi anak anaknya. Lagi lagi ayah tidak jadi beli sepedah, dan tidak ada semangat lagi untuk berolahraga. Setiap minggu pagi ia selalu melihat tetangga kami yang selalu bersepedah bersama keluarganya, harga sepedah pun tentu tidaklah murah. Selalu saja dia bilang "Ah, ayah gausah beli sepedah. Mending buat kaka sama adik aja uangnya".
Beberapa minggu lalu beliau berulang tahun yang ke 48. Sempat menabung setidaknya membelikan ayah sepedah bekas dulu sebagai kado ulangtahun, karna saya belum punya penghasilan sendiri untuk membeli sepadah yang baru dan tentunya harganya cukup mahal. Lagi lagi dia tolak, alasannya beliau nggak butuh. Padahal saya tau beliau masih punya keinginan memiliki sepedah dan berolahraga.
Melalui blog competition ini, saya sangat berharap memiliki kesempatan untuk mendapat sepedah dari wimcycle.Tentu karna wimcylce sudah memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan lagi. Bantu kami supaya saya bisa kasih sama ayah dan beliau nggak bikin alasan lagi buat nggak olahraga dan hidup sehat. Tolong bantu aku, ibu dan adikku untuk membangkitkan semangat ayah supaya mau berolahraga. Bantu kami mengajaknya hidup sehat. Kami tidak ingin ayah kelak tersiksa oleh penyakit yang ia buat sendiri. Karna kami sangat menyayangi ayah dengan sepenuh hati.
[caption caption="Semoga ayah panjang umur dan diberi kesehatan"]
Â