Mohon tunggu...
Endah Rosa
Endah Rosa Mohon Tunggu... Penulis - Educator | Researcher | Writer

Currently interested in topics such as health, food, and science.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Human Metapneumovirus (HMPV)

9 Januari 2025   15:16 Diperbarui: 9 Januari 2025   15:15 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HMPV merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan (Sumber: News-Medical)

Baru-baru ini kita mendengar kabar adanya virus yang mirip COVID-19 menjangkiti orang-orang di seluruh dunia. Virus tersebut dinamai HMPV (Human Metapneumovirus). 

Pengenalan Singkat tentang HMPV

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah jenis virus RNA untai tunggal yang memiliki kekerabatan dengan human respiratory syncytial virus (HRSV). Virus ini masuk ke dalam family Paramyxoviridae. Virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan akut pada anak-anak (terutama yang berusia kurang dari 5 tahun) dan orang tua (terutama yang berusia di atas 65 tahun). HRSV adalah virus yang menyebabkan penyakit bronkiolitis dan pneumonia.

Ada 2 genotipe HMPV, yakni A dan B. Dalam 2 genotipe tersebut, terdapat 2 masing-masing 2 kelompok virus, yakni A1, A2, B1 dan B2.

Sejarah Penemuan Virus HMPV

HMPV merupakan virus yang sudah lama ditemukan sejak tahun 2001 di Belanda, dan telah beredar selama 50 tahun. HMPV memiliki urutan gen yang identik dengan AMPV (Avian Metapneumovirus), yakni virus yang ditemukan pada burung, dan berevolusi dari AMPV tipe C setelah melalui proses zoonosis. HMPV mulai menginfeksi manusia sejak 1958 atau lebih awal dari itu.

Gejala Infeksi HMPV

Infeksi HMPV menimbulkan gejala yang mirip dengan infeksi HRSV dan pada orang dewasa menyebabkan gejala pernapasan seperti flu biasa yang relatif ringan seperti batuk, rinorea, suara serak, sakit tenggorokan, dan terkadang demam. Namun pada kelompok penderita dengan gangguan kekebalan tubuh, lansia dan anak-anak, penyakit akibat HMPV cenderung lebih parah. Gejalanya yakni seperti batuk, pilek, mengi (napas berbunyi), sesak napas, pneumonia, bronkitis, diare, muntah, ruam, kejang demam, kesulitan makan, mata merah, dan radang telinga tengah.

Kelompok Berisiko

Siapapun dapat terkena HMPV, namun kelompok yang paling berisiko terkena infeksi paling parah, yakni: anak-anak berusia di bawah 5 tahun (terutama bayi prematur), lansia atau di atas 65 tahun, orang dengan gangguan kekebalan tubuh (HIV, kanker, autoimun), pasien yang menjalani kemoterapi atau pascatransplantasi organ, penderita asma, penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Penularan

HMPV dapat ditularkan melalui percikan air liur ketika individu yang terinfeksi batuk atau bersin. Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi oleh virus. Selain itu, infeksi HMPV juga paling umum terjadi pada musim dingin dan awal musim semi. Ruangan ramai dengan ventilasi udara yang buruk juga dapat memfasilitasi penyebaran HMPV.

Epidemiologi

HMPV memiliki distribusi di seluruh dunia dan telah diidentifikasi di setiap benua. HMPV memiliki distribusi musiman yang sebanding dengan virus influenza dan RSV. Di daerah beriklim sedang, HMPV bersirkulasi terutama di akhir musim dingin dan musim semi. Di banyak tempat, HMPV telah terdeteksi sepanjang tahun, meskipun pada tingkat yang lebih rendah selama akhir musim semi, musim panas, dan musim gugur. Pada anak kecil, HMPV merupakan penyebab kedua paling umum infeksi saluran pernapasan bawah setelah RSV, dengan anak-anak berusia kurang dari satu tahun menunjukkan tingkat infeksi tertinggi. Proporsi infeksi HMPV pada orang dewasa bervariasi antara 3%--7,1% dalam empat musim dingin berturut-turut.

Analisis filogenetik galur HMPV mengungkapkan bahwa epidemiologi HMPV bersifat kompleks dan dinamis. Tidak seperti influenza, di mana dua atau tiga galur menyebar ke seluruh dunia setiap tahun, wabah HMPV merupakan fenomena lokal.

Pencegahan dan Penanganan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran HMPV, yakni:

  • Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dan air mengalir.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama hidung, mulut, dan mata.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu atau siku bagian dalam saat batuk atau bersin.
  • Pastikan ventilasi udara di rumah selalu bersih.
  • Terapkan pola hidup sehat, yaitu dengan beristirahat 7--8 jam sehari, mengonsumsi makanan bergizi, dan berolahraga setidaknya 150 menit per minggu.
  • Jaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar secara berkala.

Penelitian tentang Vaksin dan Pengobatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun