Ada beberapa tanda untuk mengetahui bahwa mikrobioma usus kita sehat: 1) buang air besar (BAB) yang lancar. Frekuensi BAB teratur (di antara tiga kali sehari dan tiga kali seminggu, dan tidak terjadi di tengah malam hari), tidak sakit, serta tidak banyak mengejan. 2) Warna feses cokelat medium hingga gelap, konsistensinya tidak keras dan tidak mengapung (feses yang mengapung merupakan tanda bahwa ada lemak yang tidak tercerna dalam feses). Apabila feses berwarna hijau, hitam, merah atau kuning (sementara tidak ada konsumsi makanan yang berpotensi untuk mengubah warna feses), itu merupakan tanda bahwa saluran pencernaan kita sedang tidak sehat. 3) Waktu cerna makanan yakni sekitar 28 jam. 4) Keberadaan penyakit perut. Penyakit perut seperti kembung, konstipasi, diare, rasa tidak nyaman, dan maag merupakan tanda bahwa kondisi pencernaan sedang tidak sehat. 5) Kondisi fisik dan psikologis yang sehat. Tidak adanya rasa depresi, kegelisahan, lelah, lesu, kenaikan berat badan atau penurunan berat badan secara mendadak merupakan tanda bahwa kondisi mikrobiota pencernaan stabil.
Definisi Eubiosis (Keseimbangan Mikrobioma)
Ketika jumlah bakteri baik lebih banyak dibandingkan bakteri jahat sehingga dapat mengontrol populasinya, maka kondisi eubiosis akan terbentuk. Eubiosis merupakan istilah untuk menyebutkan kondisi ekosistem mikroba usus yang seimbang. Sedangkan istilah lawannya yakni disbiosis (kondisi dimana bakteri usus tidak lagi hidup secara harmonis bersama-sama dan bakteri baik tidak lagi dapat mengontrol populasi bakteri jahat). Tanda bahwa kondisi mikrobiota usus berada dalam status eubiotik, yakni jumlah bakteri baik yang berasal dari filum Firmicutes dan Bacteroides lebih banyak, serta sedikitnya jumlah bakteri jahat yang berasal dari filum Proteobacteria (Enterobacteriaceae).
Penyakit yang Muncul karena Gangguan Pada Mikrobioma Usus
Gangguan pada mikrobioma usus dapat menimbulkan berbagai macam penyakit saluran pencernaan, seperti infeksi bakteri H. pylori dan C. difficile, pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebih, penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, serta masalah pencernaan seperti diare, konstipasi dan kembung.
Penelitian dan Perkembangan Terkini
Adapun topik penelitian mengenai mikrobioma yang saat ini sedang ramai dipelajari, yakni: 1) bagaimana mikrobioma dan hasil metabolit yang diproduksinya mempengaruhi penyakit dan kesehatan manusia. 2) Faktor apa yang mempengaruhi susunan dan keseimbangan mikrobioma seseorang. 3) Perkembangan probiotik sebagai makanan fungsional dan permasalahan regulasinya. 4) Faktor yang mempengaruhi mikrobioma wanita hamil, bayi dan populasi anak-anak. 5) Manipulasi mikroba untuk melawan penyakit dan meningkatkan kemanjuran obat. 6) Perbedaan mikrobioma antara individu sehat dengan individu yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, penyakit saluran pencernaan, obesitas, kanker, dan penyakit kardiovaskuler. 7) Pengembangan biomarker diagnostik dari mikrobioma untuk mengidentifikasi penyakit sebelum bisa berkembang. 8) Perubahan mikrobioma melalui transplantasi mikroba antar individu (e.g. transplantasi feses).
Studi Terbaru tentang Mikrobioma
Dikutip dari Jurnal Nature, beberapa studi terbaru tentang Mikrobioma pada tahun 2024, yakni: pengaruh Saccharibacteria dalam menyebabkan penyakit mukosa manusia, virus (bakteriofaga) yang terdapat pada mikrobioma usus dapat memicu kecanduan makanan, transplantasi fekal pada anak-anak yang lahir secara caesar dapat meningkatkan populasi bakteri baik, makanan tinggi lemak dapat meningkatkan populasi Desulfovibrio di usus dan mengganggu identifikasi penyakit kanker, bakteri dan jamur yang terdapat pada kimchi juga ada di mikrobioma manusia, hubungan antara mikrobioma usus dan penyakit kardiovaskuler, kebiasaan minum kopi dapat meningkatkan jumlah bakteri Lawsonibacter asaccharolyticus, dan bahwa pembatasan kalori dapat memperlambat penuaan.
Kesimpulan
Mikrobioma merupakan suatu ‘organ tersembunyi’ yang kini telah diketahui kontribusinya yang cukup besar bagi kesehatan manusia. Menjaga kesehatan mikrobioma, terutama mikrobioma usus, dengan cara menjaga pola makan dan konsumsi probiotik merupakan satu langkah konkrit untuk menjaga kesehatan tubuh kita. Kesehatan tubuh secara keseluruhan bergantung kepada apa yang dimasukkan ke dalam perut. Hal ini membenarkan ungkapan yang menyebutkan, You Are What You Eat! Indeed!
Referensi
- https://www.genome.gov/genetics-glossary/Mikrobioma
- https://asm.org/articles/2019/march/mikrobiomas-an-origin-story
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37010972/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5483960/
- https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/microbiome/
- https://tristategastro.net/7-tips-for-taking-care-of-your-gut-microbiome/
- https://www.healthline.com/health/gut-health#foods-for-gut-health
- https://microbiome-foundation.org/take-care-of-your-microbiota/?lang=en
- https://cdhf.ca/en/10-ways-to-strengthen-your-microbiome/
- https://www.piedmont.org/living-real-change/signs-of-poor-gut-health
- https://www.healthline.com/health/gut-health#what-to-do
- https://www.theguardian.com/lifeandstyle/2023/mar/18/what-are-the-real-signs-of-a-healthy-gut-a-users-guide
- https://zoe.com/post/5-healthy-gut-signs
- https://www.frederickhealth.org/news/2021/july/10-signs-of-an-unhealthy-gut/
- https://www.ars.usda.gov/oc/utm/keeping-a-healthy-gut/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26922981/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/dysbiosis
- https://www.nature.com/search?article_type=news,editorial,comments-and-opinion,correspondence,news-and-views,research-highlights&subject=microbiome
- https://www.frontiersin.org/journals/cellular-and-infection-microbiology/articles/10.3389/fcimb.2024.1377012/full
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H