Awal Mula
Bagi saya, menulis merupakan hal yang cukup baru saya tekuni. Di tahun-tahun sebelumnya, saya lebih banyak berperan sebagai pembaca.
Ketertarikan menulis sebetulnya sudah ada sejak masa sekolah. Namun, tidak adanya dukungan dari keluarga dan lingkungan serta akses ke dunia tulis menulis yang terbatas membuat kegiatan ini hanya sekedar hobi yang tersalurkan saat ada tugas mengarang dari sekolah.
Selama bertahun-tahun kemudian, saya tetap menjadi seorang pembaca. Puncak kegemaran membaca terjadi saat saya kuliah. Saya bahkan sering berlomba dengan teman satu kos untuk banyak-banyakan membaca novel dalam satu malam.
Setelah selesai kuliah, saya yang terbiasa melihat ibu saya bekerja sebagai guru pun mengikuti jejak beliau dan bekerja sebagai guru. Impian untuk menghasilkan karya yang dinikmati banyak orang pun terkubur.
Membangkitkan Semangat menulis
Satu tahun belakangan, berawal dari ajakan seorang teman untuk mengikuti diklat kepenulisan, saya seolah dibangunkan dari tidur panjang. Keinginan untuk berkarya lewat tulisan kembali menggebu.
Tak ingin terlewat lagi, kali ini saya bersungguh-sungguh untuk mewujudkan mimpi saya menjadi seorang penulis. Kegiatan diklat yang bagi sebagian orang sekedar mengejar sertifikat, saya ikuti dengan sungguh-sungguh.
Tugas membuat artikel dan kemudian berlanjut membuat buku betul-betul saya laksanakan. Di akhir diklat 2 buah artikel dan satu buah buku antologi berisi 40 puisi karya saya bisa diterbitkan.
Setelahnya, guna tetap menjaga niat dan semangat menulis, saya menulis beberapa cerpen di platform kepenulisan dan terkadang ikut event-event perlombaan. Meskipun belum menang, paling tidak saya berhasil membuat semangat untuk menulis tidak padam.