Ditemui di indekosnya, "Menurut saya bercocok tanam Sukulen seperti ini membuat saya lebih betah di indekos. Apalagi saat pandemi seperti saat ini yang tidak memungkinkan untuk beraktivitas banyak di luar rumah" jelas Wira.Â
Ia juga menyatakan bahwa Sukulen-sukulen tersebut dibeli melalui salah satu platform belanja online, karena selain harganya lebih murah di sana juga jenisnya lebih beraneka ragam. Wira menjelaskan bahwa Sukulennya telah mencapai hampir sekitar 100 jenis yang berbeda dari kisaran harga Rp.5.000 hingga Rp.98.000. Jumlah Sukulen tersebut diperkirakan akan terus bertambah mengingat Wira ingin mengoleksi berbagai jenis lainnya dan ingin mengembangbiakkannya.
Dikatakan oleh Wira, bercocok tanam dan mengoleksi Sukulen seperti ini mampu membuatnya mengurangi rasa stress yang ada dan mampu mengusir rasa bosannya tatkala berada di indekos sendirian.Â
Adanya pandemi seperti saat ini bukan menjadi penghalang bagi Wira untuk melakukan hobinya. Meskipun ia membatasi kegiatan di luar ruangan, bukan berarti Wira tidak dapat melakukan hobinya. Ia tetap dapat melakukan hobinya di rumah. Mempunyai hobi yang dapat dilakukan di rumah seperti bercocok tanam dan mengoleksi Sukulen ini mampu menjadi "obat" pereda jenuh, bosan, dan juga stress bagi Wira.
Saat Wira ditanya soal arti Sukulen, "Bagi saya Sukulen itu ibaratnya suplemen penambah semangat saya. Saat saya memandangi Sukulen, saya menjadi lebih tenang" ungkap Wira. Selain itu Wira juga menjelaskan bahwa dengan adanya Sukulen di kamar mampu membuat udara menjadi segar dan sejuk.Â
"Sukulen dapat pula menjadikan suasanya menjadi nyaman dan menambah keindahan atau estetika ruangan" tambah Wira. Hobi yang sudah dua tahun ini ia tekuni mampu menjadi "obat" yang mengobati rasa jenuh, bosan, dan stress terlebih saat pandemi seperti ini.
Melakukan hobi bercocok tanam dan mengoleksi Sukulen ini tidak menyita banyak waktu bagi Wira sebagai mahasiswi. Hobi tersebut sering ia lakukan ketika mempunyai waktu luang, seperti saat setelah mengikuti perkuliahan. Wira juga menegaskan bahwa ia mendapat dukungan penuh dari orang tuannya untuk menekuni hobinya tersebut terlebih lagi di kala pandemi seperti ini. Meskipun demikian, ia tetap melakukan kewajibannya sebagai mahasisiwi S2 untuk belajar. (Lia)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H