Mohon tunggu...
Endah Marjoen
Endah Marjoen Mohon Tunggu... Arkeolog dan Penggiat Budaya Kreatif (Komunitas Luar Kotak) -

Arkeolog UI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tanpa Kampung Halaman

11 Juni 2018   23:04 Diperbarui: 12 Juni 2018   00:19 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senja menyapa sepiku
dalam keriuhan semu
kurasa kesendirianku
terbalut derai tawa palsu

Dendang rindu kampung halaman
makin menambah rasa
cemburuku menatap kebahagiaan
mudik bersama

Aku termangu di sini
tanpa tahu harus pulang kemana
tanah kelahiran hanya ada di hati
yang selalu hadir bak fatamorgana

Apa kabar Magelang?
tempat ku dilahirkan
dan selalu terbayang
masa kecil yang hanya tinggal kenangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun