Mohon tunggu...
Endah Marjoen
Endah Marjoen Mohon Tunggu... Arkeolog dan Penggiat Budaya Kreatif (Komunitas Luar Kotak) -

Arkeolog UI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kebudayaan Indonesia Ajarkan Toleransi Bukan Radikalisme

4 Juni 2018   11:21 Diperbarui: 5 Juni 2018   18:03 3940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://insistpress.com

Leluhur bangsa Indonesia adalah masyarakat yang sangat toleran dalam menerima unsur-unsur kebudayaan pendatang. Tapi juga tidak meninggalkan kebudayaan asalnya. Toleransi adalah keniscayaan yang sudah menyerap kedalam jiwanya, bukan sekedar omongan belaka. 

Banyak contoh yang bisa kita lihat, bagaimana wujud toleransi terlihat dalam kehidupan kesehariannya, antara lain adalah:

1. Menara Mesjid Kudus

Menara Kudus | Sumber: dream.co.id
Menara Kudus | Sumber: dream.co.id
Melihat Menara Mesjid Kudus kita akan menyaksikan perpaduan harmonis yang hampir mustahil kita lihat di zaman sekarang. Menara dengan unsur agama Hindu yang kental bersanding dengan kubah mesjid yang menunjukan keislamannya, tanpa harus menisbikan satu sama lain. 

Sebuah pelajaran dan hikmah kebijaksanaan yang patut diteladani saat ini. Menara Mesjid Kudus merupakan simbol dari toleransi, kedamaian dan kerukunan hidup beragama.

2. Upacara Tabot


Sumber: antaranews.com
Sumber: antaranews.com
Tradisi Ritual Tabot sudah ada sejak 300 tahun yang lalu. Tabot adalah upacara yang digelar untuk mengenang kisah kepahlawanan cucu nabi Muhammad SAW, Ali bin Thalib. Imam Senggolo atau Syekh Burhanuddin merupakan tokoh pertama yang mengadakan ritual Tabot. Dia berasal dari India dan menikah dengan wanita asli Bengkulu. Keturunan mereka disebut Keluarga Tabot atau Orang Sipai. Mereka lah yang melaksanakan upacara Tabot hingga sekarang.

Walaupun ritual ini awalnya dilakukan oleh pemeluk agama Islam Syiah namun para pemeluk agama Islam Sunni pun tidak pernah merasa keberatan dengan adanya upacara itu. Bahkan kaum Islam Sunni pun ikut membantu dalam persiapan ritual Tabot ini. 

Kerukunan hidup umat beragama di Bengkulu tampak jelas dengan tetap berlangsungnya ritual Tabot hingga kini. Saling menghargai keyakinan masing-masing umat akan menciptakan kehidupan yang damai. Di Sumatera Barat pun ada juga tradisi ini yang di sebut Tabuik.

3. Watu Pinawetengan

Sumber: tribunnews.com
Sumber: tribunnews.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun