Yaa...Tiger Parenting atau Pengasuhan Harimau merupakan bentuk pengasuhan ketat, yang dimana orang tua sangat mendambakan kesuksesan anaknya.
Seperti kejadian yang dialami oleh teman penulis yaitu seorang remaja perempuan bertempat tinggal di desa yang jauh dari keramaian kota. Ketika remaja itu ditanya "Apakah kamu merasakan tiger parenting?" dan ia menjawab "Sangat merasa". Remaja ini sangat merasakan pengasuhan yang begitu ketat.
Kemudian ia menjelaskan kapan merasakan dampak Tiger Parenting tersebut, "sejak kecil sih, karena orangtua ku sendiri kayak punya prinsip kalau menerapkan tiger parenting nantinya pas kita sudah dewasa mentalnya bakal kuat di dunia kerja ataupun di dunia luar", wah apakah waktu dewasa mentalnya beneran kuat??
Ternyata ini jawabannya, "jujurly emang bener kadang kuat mental, cuma agak tertekan kayak mau nentuin jalan sendiri itu takut, ya karena takut salah dan takut ga sesuai harapan mereka". Pernyataan yang disampaikan terlihat jelas bahwa remaja tersebut sedikit tertekan dan takut saat menentukan jalan yang tidak sesuai harapan orang tua, tentu saja nantinya akan berdampak juga pada kognitifnya.
Pada umumnya ciri-ciri Tiger parenting yaitu:
- Menginginkan anak menjadi yang terbaik dalam segala hal
- Pencapaian lebih penting daripada proses yang dilalui
- Selalu memberi peringatan karena tidak percaya dengan anak
- Anak mempunyai rutinitas yang kaku
- Tidak mengizinkan anak bergaul
Hal paling buruk yang bisa terjadi  adalah  munculnya  rasa  depresi  dari anak karena  orang  tua dengan tiger  parenting berusaha menekan  anak  dengan  segala  cara tanpa memperhatikan dampak psikologis anak.
Hal seperti itu yang menyebabkan kognitif anak juga terganggu, kenapa demikian? karena saat mental terganggu dapat membuat fungsi kognitif seseorang menurun, seperti sulit berpikir jernih, sulit berkonsentrasi, mudah lupa, serta susah dalam mengambil keputusan. Oleh sebab itu sebagai orang tua sebaiknya tidak menggunakan konsep Tiger Parenting saat mengasuh anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H