Di Jepang, berkebun adalah aktivitas yang sangat populer, terutama di kalangan orang-orang yang telah memasuki usia paruh baya. Negara ini memiliki tradisi panjang dalam hal menghargai alam dan estetika taman. Banyak orang Jepang yang menekuni berkebun sebagai hobi serius setelah pensiun atau saat anak-anak mereka telah dewasa dan meninggalkan rumah.
Banyak rumah di Jepang, baik di kota maupun di pedesaan, memiliki kebun kecil di mana para penghuni dapat menanam bunga, sayuran, dan tanaman hias. Ini tidak hanya memperindah rumah mereka, tetapi juga memberikan sumber pangan segar.
Komunitas berkebun yang menyediakan lahan bagi mereka yang tidak memiliki kebun sendiri. Anggota komunitas ini berkumpul secara teratur untuk berkebun bersama, berbagi pengetahuan, dan menikmati hasil panen mereka.
Berkebun sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai tradisional seperti harmoni, kesederhanaan, dan kedamaian. Praktik ini bukan hanya tentang menanam tanaman, tetapi juga tentang meditasi dan kontemplasi. Berkebun adalah cara untuk tetap aktif dan sehat secara tradisional. Ini membantu mereka menjaga gaya hidup yang seimbang dan terhubung dengan alam.
Setelah pensiun, banyak orang mencari kegiatan yang bermakna untuk mengisi waktu luang mereka. Berkebun menawarkan cara yang memuaskan untuk menghabiskan waktu, sambil tetap produktif dan sehat. Berkebun bersama orang lain membantu membangun dan memperkuat komunitas, yang penting untuk kesejahteraan emosional dan sosial di usia paruh baya.
Berkebun bukan hanya hobi, tetapi juga investasi dalam kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang, terutama bagi mereka yang berada di usia paruh baya. Berkebun telah menjadi bagian integral dari gaya hidup yang sehat dan harmonis, menunjukkan bagaimana hubungan dengan alam dapat memberikan manfaat yang mendalam bagi tubuh dan jiwa.
"Keep saying with flower, Pak" Salut bagi kedua Bapak pencinta Bunga Anggrek ini, yang telah menginspirasi tulisan saya ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H