Mohon tunggu...
Endah Kurniati
Endah Kurniati Mohon Tunggu... Penulis - Pendidik, Penulis

Penulis buku Non Fiksi yang sedang belajar jadi Novelis di platform digital. Menulis sebagai Katarsis, aktif sebagai Duta Kesehatan Mental DANDIAH CARE

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Self Defense, Melindungi Diri dari Tindak Kekerasan Seksual

23 Juli 2019   16:13 Diperbarui: 23 Juli 2019   17:45 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perjalanan malam - koleksi pribadi

Grup WAG keluarga ramai bicarakan seorang putri cantik dari keluarga baik-baik (kebetulan keluarga korban dikenal oleh keluarga kami)  menjadi korban pemerkosaan di daerah Sukabumi. Pamit hari sebelumnya kepada keluarga, akan daftar kuliah di salah satu perguruan tinggi di Bogor, bermaksud meneruskan studi setelah lulus D3 di IPB Bogor.   

Nasib naas menimpanya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Cianjur, hingga kemudian ditemukan tewas mengenaskan yang diduga kuat dilakukan oleh sopir mobil karena terakhir kontak dengan keluarga korban mengatakan sudah dapat mobil untuk pulang, namun katanya mobilnya kosong, korban tergesa pulang karena esok harinya mesti masuk kerja.

Sebagai seorang ibu dari 2 (dua) anak gadis dan juga sebagai tante dari keponakan-keponakan perempuan yang sebaya usia korban,  tentu sangat terusik dan prihatin. Wondering why "mengapa si pemerkosa tega melakukan kepada gadis baik-baik yang secara penampilannya juga sudah melindungi diri dengan berhijab, kan masih ada wanita jalang yang banyak menawarkan diri di jalan?"

***

Banyak tindakan criminal terjadi karena adanya kesempatan,  pelaku criminal tentunya tidak milih-milih dan peduli dengan keadaan korban. Dimana ada kesempatan, tidak ada niat pun bisa jadi akhirnya tindak kejahatan tetap dieksekusi.  Kejadian di atas boleh jadi karena si gadis ini menganggap semua orang itu baik, sebaik dirinya yang tidak pernah jahat ke orang. Jadi sekalipun ada sedikit kekhawatiran di hati segera dienyahkan dan menganggap mustahillah orang bisa begitu jahat...

Berikut adalah tips untuk melindungi diri dari tindak kekerasan seksual yang mudah-mudahan berguna bagi kita khususnya kaum perempuan. 

Mengetahui jurus-jurus dasar seperti menangkis dan menendang untuk melindungi diri dalam upaya perlawanan saat terjadi percobaan tindak kejahatan seksual, misalnya dengan menendang alat vital orang pelaku kejahatan.  Apalagi bagi wanita-wanita perkotaan yang mandiri dan   banyak melakukan aktivitas sampai malam hari. Pandai- pandailah mengenal dan memilih moda dan zona yang aman ketika harus pergi atau pulang bersendirian.  

Selain itu diperlukan juga gats, yaitu bertindak berani dan cerdas membaca situasi dalam kondisi darurat. Seperti lihat keadaaan sekeliling saat hendak mengeluarkan gadget mahal ketika di angkot, waspada saat penumpang lain satu persatu turun dan tinggal kita sendirian di dalam angkot. Jika mulai mencurigakan, minta berhenti di tempat yang aman dan ada cukup orang.  

Kenali rute jalan, bila supir angkot mulai mengubah rute yang tak lazim, jika memungkinkan untuk teriak, ya berteriaklah, jika harus melawan ya lawan, termasuk memanfaatkan benda-benda sederhana yang ada di dalam tas kita seperti hair spray, parfum,  payung, pulpen, kabel charger. Bagaimana caranya bisa searching di kanal-kanal you tube. Bisa juga sempatkan untuk mengikuti pelatihan self defense yang diadakan oleh komunitas-komunitas perempuan seperti pelatihan Women Self Defense Kopo Ryu (WSDK).

Selalu get in touch dengan keluarga di rumah atau teman dekat atau se-kosan. Biasakan saling memberi kabar dan menanyakan kabar selama bepergian dan dalam perjalanan. Begitu juga  memberi kabar setelah sampai tempat tujuan. Ini adalah kebiasaan yang baik. 

Pengalaman pribadi sebagai pengelola pondok putri,  ada kalanya saat hari libur beberapa orang tua tidak menjemput santri ke pesantren, sehingga mereka pulang sendiri ke kota tempat tinggalnya. Hati ini akan lega bila mereka sudah mengabarkan sampai di rumah dengan selamat. Berilah kabar kepada orang di rumah, hargai kekhawatiran mereka. Begitu juga para orang tua kepada anak, suami kepada isteri, saling berkabarlah.  sehingga keluarga di rumah merasa nyaman dan dihargai. 

Pastikan kondisi batere gadget kita cukup dan power bank dalam kondisi terisi penuh. Hindari terlalu asyik mendengarkan music hingga batere habis saat-saat diperlukan untuk melakukan kontak telepon. Perhitungkan segala kemungkinan, jangan lengah.  selalulah lindungi diri dengan doa saat akan mulai bepergian atau beraktivitas, hapalkan doa-doa sunnah dalam perjalanan (doa safar), yakin hanya Allahlah sebaik-baiknya pelindung.

Sebenarnya jika kita kembali kepada ajaran agama Islam, terdapat aturan bagi seorang wanita dalam bepergian, yaitu disertai oleh mahramnya, jangan cepat mencibir pada syariat yang agung dan beranggapan hal tersebut kuno dan ketinggalan jaman. Islam menaruh perhatian yang sangat tinggi pada hal perlindungan terhadap kaum perempuan. 

Syariat mengajarkan perempuan melindungi penampilan fisik mereka dengan pakaian yang sopan, berhijab diantaranya agar terhidar dari sexual harashement, pelecehan seksual seperti tatapan mata, siulan, colekan, meraba-raba daerah sensitive, kata-kata cabul dari lelaki berhidung belang.  Pastikan keluar rumah hanya untuk memenuhi kebutuhan yang penting. 

Islam menginginkan kaum perempuan dewasa banyak beraktivitas di dalam rumahnya. Bahwa tugas utamanya adalah menjadi partner suami di rumah dan mendidik anak-anak dengan baik. Mencari nafkah bukan tugas utama kaum perempuan. Paling tidak jika kita meyakini syariat dengan cara pandang yang baik, maka kita akan berusaha untuk mengkondisikan rumah tangga dan mempersiapkan diri dan mental kita untuk memperhitungkan segala hal sehingga pelaksanaan tugas dan kewajiban masing-masing pihak laki-laki dan perempuan sesuai dengan fitrahnya.   

Saya berharap pada setiap kaum perempuan untuk tetap cerdas, dan berani dalam setiap kondisi darurat sebagai konsekuensi atas pilihan hidupnya untuk yakin mampu melawan pelecehan seksual atau kemungkinan mengalami tindakan kejahatan, timbulkan sugesti bahwa kaum perempuan meskipun lembut, bukan berarti lemah.  Ada kekuatan di balik kelembutannya.   Selalu utamakan keselamatan bagimu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun