Mohon tunggu...
Endah Fajriah
Endah Fajriah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Masa Kini

30 Agustus 2014   22:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:04 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Nama :Endah Fajriah

Parodi :IKK (Fakultas Teknik)

Kelompok3

Pendidikan masa kini

Pendidikan merupakan hal yang sangatpenting bagi semua orang pada era atau jaman ini . Di Indonesia pendidikan juga sudah diperhatikan sejak dulu oleh pemerintah . Namun, belum sepenuhnya pendidikan itu didapatkan oleh semua kalangan seperti orang-orang miskin yang ingin bersekolah tetapi sulit sekali untuk bisa memenuhi kebutuhan sekolah seperti uang saku, buku tulis atau cetak, peralatan tulis seperti pulpen dan sebagainya . Walaupun sekarang jokowi telah menciptakan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan diadakannya Kartu Jakarta Pintar atau KJS yang KJS itu berguna bagi mereka yang membutuhkan, namun sayang sekali masih banyak sekali orang-orang yang khususnya diluar jakarta yang masih memprihatinkan karena mereka tidak mempunyai kartu KJS itu sendiri, bahkan tempat sekolah yang seharusnya layak untuk mereka tetapi ini yang terlihat sangat tidak layak, sarana belajar dan mengajar memang sangat berpengaruh ,mengapa? Karena tempat belajar yang tidak bersifat kondusif dan bersih membuat fikiran atau otak kita sulit untuk berfikir, iya atau tidak?

Pendidikan jaman sekarang lebih mementingkan bagaimana meningkatkan kecerdasan ,prestasi belajar (sertifikat-sertifikat kejuaraan) , ketrampilan dan bagaimana menghadapi persaingan . Menurut pendapat ibu saya (seorang guru SMP) “Pendidikan sekarang kehilangan misi utamanya untuk investasi karakter manusia” . Iya, pendidikan moral dan karakter bukan lagi menjadi faktor utama seseorang untuk menggenyam pendidikan . Hal ini menjadi tugas orang tua dirumah ,tugas para tokoh agama atau guru pembimbing agama . Di masa kini sekolah berlomba-lomba menonjolkan sesuatu yang dipercaya bisa menciptakan generasi muda yang super dari usia sekecil mungkin/sedini mungkin . Para orang tua juga tergiur dan ingin anak-anaknya menjadi super kids, orang tua mana yang tidak ingin mempunyai anak yang pintar dalam segala hal baik? . Cara melaksanakan pendidikan di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, sebab pendidikan Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Pengembangan pikiran sebagian besar dilakukan di sekolah-sekolah atau perguruan-perguruan tinggi melalui bidang studi-bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa/mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.

Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya. Guru-guru tentuya punya harapan terpendam yang tidak dapat mereka sampaikan kepada siswanya. Memang, guru-guru saat ini kurang kompeten. Banyak orang yang menjadi guru karena tidak diterima di jurusan lain atau kekurangan dana. Kecuali guru-guru lama yang sudah lama mendedikasikan dirinya menjadi guru. Selain berpengalaman mengajar murid, mereka memiliki pengalaman yang dalam mengenai pelajaran yang mereka ajarkan. Belum lagi masalah gaji guru. Jika fenomena ini dibiarkan berlanjut, tidak lama lagi pendidikan di Indonesia akan hancur mengingat banyak guru-guru berpengalaman yang pensiun.

Seperti kata mantan Presiden SBY Tugas tersebut katanya adalah tugas Pemerintah. Nah Tugas pemerintah yang belum terlaksana ini ialah Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yaitu meningkatkan akses terhadap masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka partisipasi. Kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti ketidakmerataan di desa dan kota, serta gender. Ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional. Keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang dibutuhkan. Kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah. Keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini dianggarkan Rp 44 triliun. Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas penddikan. Kelapan meningkatkan sarana fisik ,kualitas guru-guru yang baik , meningkatkan kesejahtraan guru mengapa? Karena gaji guru dan orang-orang yang berkerja di transjakarta lebih besar dari pada gaji seorang guru padahal guru dituntut untuk mencerdaskan anak didik , rendahnya prestasi siswa faktor ini menurut saya mungkin karena permainan anak dulu dan sekarang berbeda ,anak sekarang mainannya laptop komputer ipad tab dan handphone mungkin karena perkembangan jaman yang semangkin hari semangkin cerdas dan maju menjadikan anak jaman sekarang malas untuk belajar ataupun meraih prestasi , disinilah tugas seorang guru untuk membangkitkan semangat para siswa siswinya untuk berlomba-lomba meraih prestasi gemilang .

Kesimpulan


Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, Mahalnya biaya pendidikan.

Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan tersebut antara lain, dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.

Perkembangan dunia di era globalisasi ini emang banyak menuntut perubahan ke sistem pendidikan nasional yang lebih baik dan mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun