Withholding atau Pemotongan. Pelaku gaslighting sengaja memotong pembicaraan seolah ingin menghindari topik yang sedang dibicarakan.
Countering atau Perlawanan. Pelaku gaslighting mempertanyakan ingatan dari korbannya mengenai suatu kejadian yang akhirnya membuat si korban merasa bersalah.Â
Blocking/Diverting atau Mengalihkan. Pelaku gaslighting mengubah atau mempertanyakan pendapat serta pandangan dari korbannya.
Trivializing atau Meremehkan. Pelaku membuat korbannya merasa seperti tidak berharga.
Forgetting/Denial atau Melupakan/Menyangkal. Ketika pelaku gaslighting pura-pura lupa tentang apa yang sebenarnya terjadi atau menyangkal sesuatu yang sebelumnya ia setujui.
Orang yang melakukan tindakan gaslighting kemungkinan memiliki gangguan psikologis yang disebut dengan gangguan narsistik. Orang dengan gangguan ini percaya bahwa mereka memiliki peran penting dalam kehidupan orang lain dan dunia berputar hanya di sekitarnya.Â
Mereka tidak segan memanfaatkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya sehingga tidak jarang mereka memanipulasi orang-orang di sekitarnya agar ia kelihatan tidak bersalah.Â
Bahkan malah sebaliknya, pelaku membuat korban merasa seolah-olah dirinyalah yang  bersalah karena sudah menaruh pemikiran buruk terhadap pelaku.  Hal ini yang disebut dengan taktik supaya korban  tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.Â
Lalu bagaimana ketika kita mendapat perlakuan gaslighting dari orang lain?