Mohon tunggu...
Endah Susilawati
Endah Susilawati Mohon Tunggu... Guru - Tinggal di pelosok desa tetapi ingin tahu banyak hal

seorang pembelajar yang ingin terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Ikut DOGMIT

30 Desember 2015   15:57 Diperbarui: 30 Desember 2015   16:14 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Menjadi guru professional itu tuntutan sekaligus impian. Salah satu ciri profesionalis adalah memiliki kemampuan yang cukup tinggi di bidangnya. Seorang guru yang professional tentu adalah guru yang mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Ukuran profesionalisme seorang guru salah satunya dapat dilihat dari keberhasilannya dalam memotivasi siswa belajar.

Salah satu pemicu rendahnya motivasi belajar adalah tingkat kemajemukan kemampuan belajar siswa dalam sebuah kelas. Tak dipungkiri bahwa setiap siswa membutuhkan waktu belajar dan frekwensi kegiatan belajar yang tidak sama. Sebagian mereka membutuhkan waktu yang singkat untuk memahami suatu materi, tetapi sebagian yang lain membutuhkan waktu yang lebih lama. Sebagian mereka dapat memahami materi dengan kegiatan belajar yang sederhana tetapi sebagian yang lain harus melalui kegiatan rumit. Sebagian siswa merasa cukup dengan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, sementara sebagian yang lain membutuhkan beberapa kali pengulangan kegiatan di luar kegiatan kelas.

Untuk memenuhi kegiatan mandiri siswa, dibutuhkan media yang lebih baik dari sekedar buku atau hand out. Pemaparan materi di dalam buku atau hand out tidak dapat mewakili guru dalam menyampaikan tahapan tahapan belajar. Harus ada media yang dapat mengulangi kegiatan pembelajaran sebagaimana kegiatan pembelajaran yang mereka peroleh di dalam kelas. Media tersebut dapat digunakan secara berulang oleh siswa sesuai dengan kebutuhannya. Media tersebut harus dapat dimiliki oleh siswa tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan. Dan yang lebih penting, media tersebut dapat meningkatkan kualitas belajar siswa secara mandiri.  Maka demi mendapatkan (tepatnya dapat membuat) media itulah saya mengikuti DOGMIT angkatan ke 30.

Berawal dari sebuah notifikasi tentang proyek dari peserta angkat terdahulu, whiteboard animation. Apa yang saya ketahui tentang whiteboard animation belumlah lengkap. Saya hanya melihat proyek yang dihasilkan oleh angkatan terdahulu. Saya rasa bila saya dapat membuat media seperti itu keinginan saya untuk mendokumentasikan kegiatan pembelajaran saya dikelas akan terwujud.

Diklat online ini bukan yang pertama bagi saya. Saya pernah mengikuti diklat online dengan penyelenggara yang berbeda. Diklat online sangat berbeda dengan diklat diklat offline pada umumnya. Salah satu kelebihan diklat online adalah tidak dibatasi ruang dan waktu. Kita bisa mengakses kegiatan diklat kapan saja dan dimana saja. Tetapi sistim online ini benar benar menguji kedisiplinan dan kemandirian kita dalam belajar. Setiap hari ada materi yang harus dipelajari dan tugas yang harus dikerjakan.

Semoga saya dapat menyelesaikan diklat ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan mendapatkan hasil yang memuaskan. Aamiin.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun