Sebuah kasih tulus yang tak pernah berkurang,
Dalam kehangatan yang setia tak tergantikan,
Ibu, pemilik hati yang tiada tandingannya.
Dalam hening malam, kasih ibu terpancar,
Seperti bintang-bintang yang bersinar gemilang,
Sentuhan lembutnya menusuk jiwa yang lelah,
Menghapus air mata yang berlinang.
Pada setiap langkah yang ditempuhnya,
Ibu adalah penuntun sejati,
Dalam senyumnya tersimpan kisah cinta,
Dalam peluknya terukir kenyamanan hati.
Tatkala aku rapuh dalam kesedihan,
Ibu adalah pelita dalam kegelapan,
Dengan sabarnya, dia mengeringkan air mata,
Menyemai harapan di setiap langkah yang terjal.
Bagai pahlawan tanpa tanda jasa,
Ibu menopang dengan kekuatan yang luar biasa,
Dia mengarungi badai dan ombak kehidupan,
Untuk menerangi jalan dan memupuk aspirasi.
Keringatnya menetes, tak terhitung derasnya,
Mengabdi tanpa pamrih, tak pernah terkira,
Pendidikan, kasih sayang, dan kehangatan,
Ibu tawarkan dengan tulus tanpa pamrih.
Kini, aku mengerti betapa berharganya,
Kasih ibu yang hadir dalam hidup ini,
Tiada harta yang mampu menyamai,
Kekuatan, pengorbanan, dan cinta abadi.
Ibu, engkaulah malaikat dalam hidupku,
Penyemangat saat gelap melanda,
Kau takkan pernah kulupakan, wahai ibu,
Dalam doaku, kasihmu selalu tersimpan abadi.
Kasih ibu, tak terhingga nilainya,
Mengalir deras bagai sungai yang membelah,
Dalam kenangan, senyummu selalu membayang,
Tanda cinta suci yang tak pernah pudar.
Kepada ibu, puji dan rasa syukur kuberikan,
Atas segala pengorbanan yang tak terhingga,
Terimakasih ibu, kasihmu membangkitkan semangat,
Engkaulah sinar dalam kegelapan, kekuatanku dalam peperangan.
Dalam dirimu, ibu, terpancar kasih yang abadi,
Dalam hatimu, ibu, terdapat keajaiban tak terbatas,
Selamat hari ibu, wahai ratu dalam hidupku,
Kasihmu selalu menyertai, hingga akhir nafasku.