Mohon tunggu...
ENdRie AGusTieN
ENdRie AGusTieN Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

would u be my friend.??

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Love After 24 Hours

21 Maret 2012   06:39 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:40 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

cerita ini diambil dari sebuah siaran di radio Surabaya.

tapi tidak dikatakan siapa pengarangnya.

Setidaknya, dari cerita ini kita bisa mengambil sebuah renungan,

dan hikmah dibalik cerita pilu berikut.

Seorang cewek datang ke rumah calon tunangannya. Hanya tinggal beberapa bulan mereka akan menikah.Dia memberi sebuah tantangan untuk calonnya tersebut. Dengan senyum yang manis, si cewek bilang "kamu bisa kan supaya jangan menghubungi aku selama sehari aja. cukuplah 1x24 jam kamu gak perlu hubungi aku. Baik dengan telepon, sms, datang ke rumahku, tanya kabar ke temanku. pokoknya jangan coba-coba mencari tahu tentang keadaanku selama 24 jam ini."

Awalnya si cowok kaget, dan sempat heran. Dia takut karena dia tahu dia tidak akan sanggup. Tapi kemudian ceweknya berkata lagi, "kalau kamu berhasil melakukannya, aku akan selalu menyayangimu selamanya. Dan aku tidak akan menggantikanmu di hatiku. Kamu gak perlu lagi yang namanya cemburu karena aku dekat dengan cowok lain, kamu gak perlu takut lagi kalau aku tidak menyukaimu. Kamu bisa kan??"

Karena sangat sayangnya si cowok ini, dia akhirnya mau dan rela melakukan tantangan yang diberikan calon tunangannya.

Setelahnya, selama 24 jam berikutnya, si cowok tidak menelopan ceweknya sama sekali, meski dia sangat ingin. Si cowok ingin dan berharap supaya 24 jam tersebut cepat berlalu. Si cowok terus mencoba hal apapun agar dia tidak tergoda untuk menghubungi ceweknya.

Di tempat lain, 24 jam merupakan waktu terlama yang ia miliki. Dia mengidap kanker ganas, dan divonis dapat bertahan hidup selama 24 jam sejak ia pergi ke rumah calon tunangannya.

Setelah 24 jam berlalu, akhirnya si cowok segera siap-siap ke rumah ceweknya, tapi tepat sebel;um ia berangkat, ia mendapat telepon dari keluarga si cewek. Dan dia disuruh agar segera datang ke rumah sakit, karena calon tunangannya sudah menunggu di sana.

Dalam sekejap, si cowok sudah sampai di kamar calon tunangannya. Dan di atas tempat tidur, terbaring klaku tak bernyawa, si cewek tersebut. Dia mengambil selembar kertas yang digenggam erat ceweknya. Dengan tangan gemetar dan isak tertahan, dia membaca surat yang ada di tangannya]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun