Mohon tunggu...
Endro Prasetiyo
Endro Prasetiyo Mohon Tunggu... -

belajarlah untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Itu Pembelajaran Berbasis Otak?

8 Oktober 2011   14:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak merupakan pusat syaraf tubuh manusia, segala kegiatan dijalankan oleh otak. Otak manusia mempunyai bagian-bagian berbeda yang menjalankan berbagai fungsi mental berbeda pula, seperti berfikir, seksualitas, memori, pertahanan, emosi, pernapasan dan kreativitas. Otak terus berevolusi dalam merespon stimulus menjadi semakin kompleks dengan bertambahnya usia dan pengalaman. Otak berkembang paling baik melalui seleksi dan kemampuan bertahan hidup. Otak mengatur segala gerak dan tingkah laku individu. Untuk menstimulasi otak siswa agar berkembang optimal perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran. Kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kemampuan otak didalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis kemampuan otak mempertimbangkan apa yang sifatnya alami bagi otak kita dan bagaimana otak dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman.

Perkembangan otak juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar. Sistem pembelajaran berbasis otak mensyaratkan proses belajar didukung oleh iklim kelas yang kondusif bagi keamanan emosional. Sebagian besar pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek kognitif atau intelektualnya saja dan yang berkembang hanya otak belahan kiri. Untuk itu guru perlu berperan sebagai fasilitator, membantu siswa menemukan keinginan belajar, dan mendukung siswa mencapai apa yang mereka inginkan. Hal ini dilakukan agar otak belahan kanan dan belahan kiri berkembang dengan seimbang. Setiap individu mempunyai gaya belajar yang berbeda-beda tergantung dengan otak dan lingkungannya. Otak juga membutuhkan umpan balik dari aktivitasnya sendiri untuk pembelajaran yang optimal.

Sesuai dengan konsep anak sebagai individu, perkembangan merupakan suatu proses yang menyeluruh. Oleh sebab itu, individu sebagai pribadi yang unik karena dalam perkembangannya secara menyeluruh dan menjadi pribadi yang utuh. Tiap-tiap individu itu berbeda. Mempunyai karakteristik yang berbeda. Dapat dipastikan bahwa di dalam satu kelas pembelajaran memliki berbagai karakter yang berbeda-beda dan perlu penanganan yang berbeda pula. Perbedaan-perbedaan itulah yang harus diperhatikan oleh guru agar siswa dapat berkembang secara optimal. Perlakuan adil sangat diperlukan dalam mengoptimalkan perkembangan anak. Adil yang dimaksud adalah membimbing anak sesuai dengan porsinya. Dan setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang sama dan adil karena keunikannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun