Pernahkah Anda merasakan malas menulis? Jika  jawabannya "ya" berarti Anda termasuk jenis penulis kategori normal. Hanya penulis normallah yang akan merasakan kadang kadang muncul rasa malas menulis.Â
Pada saat kita cape, banyak pekerjaan atau permasalahan kehidupan yang semakin ruwet. Di sanalah penyakit malas menulis muncul. Munculnya penyakit malas menulis, bukan hanya milik penulis mahir atau sudah terkenal saja. Penulis pemula pun akan  merasakan rasa yang sama.Â
Jika malas menulis dibiarkan, maka akan terjadi degradasi menulis. Ujung-ujungnya keterampilan menulis menjadi rendah. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka akan semakin malas. Dampaknya akan melahirkan kemandulan.Â
Nah, jika keterampilan menulis sudah mandul ini pertanda kiamat bagi si penulis tersebut. Agar keterampilan  menulis tidak mandul maka coba gunakan trik berikut ini.Â
1. Perbaiki kembali tujuan dan motivasi menulis. Tujuan dan motivasi menulis merupakan cara ampuh agar rasa malas menulis menjadi hilang. Evaluasi kembali apa tujuan awal kita ingin menulis. Dengan adanya evaluasi tersebut dipastikan motivasi menulis kita menjadi stabil.Â
2. Paksakan meskipun malas  menulis.  Ada pepatah mengatakan ala bisa karena  biasa. Ala biasa karena dipaksa. Nah, dengan dipaksa insha Allah tulisan kita tetap lahir meskipun dengan kualitas apa adanya. Tidak apa apa kok.Â
3. Menulis sedikit-sedikit saja. Jangan panjang-panjang ya. Pada saat datang malas menulis, biasanya ide atau gagasan kurang maksimal. Oleh karena itu, menulislah sedikit sedikit. Tidak apa apa yang penting ide kita tersalurkan.Â
Demikian tiga cara dalam melawan ketika kita males menulis.Â
Majalengka, 15 Mei 2022
Tulisan ke-37 dari 1000 tulisan yang akan disajikan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H