Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malu Tak Bertuan

24 Agustus 2024   18:57 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Runtuhnya Kesombongan. Sumber Foto. Dokpri

Malu tak Bertuan (Karya Encep Nurdin)

Serpihan tajam berkilau terangkat
Di udara mengambang tanpa arah
Seperti jiwa yang mengira takkan runtuh
Terpatah, terpecah oleh angin sombong.

Dibungkus angkuh, diisi kosong
Ego menari di atas kaca yang rapuh
Retakan menjalar ke tepian sudut
Terbalut dalam serpihan malu.

Kerikil tajam menghantam kehampaan
Mengira telah memenjarakan kemenangan
Namun yang terkunci hanyalah kebutaan
Membiarkan serpih menyapu harga diri.

Kini pecahan berbisik
Tak ada kemegahan yang kekal
Kesombongan runtuh di lantai dunia
Hanya tersisa kehampaan yang membisu.


Rumah Kayu

22.05 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun