Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sesulit Itukah untuk Mempelajari Metode Pembelajaran Diferensiasi?

26 Oktober 2023   10:07 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Diferensiasi di SMAN 1 PARONGPONG, Sumber Foto: Dokpri

Assalamua'laikum Wr.Wb apa kabar guru-guru hebat di seluruh Indonesia? Semoga hari ini kita selalu dalam keadaan sehat wala'fiat tidak kekurangan sesuatu apapun amin yra. Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru terkait pembelajaran diferensiasi disekolah kita. Pembelajaran diferensiasi adalah suatu pendekatan dalam pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dengan cara yang sesuai dengan karakteristik, tingkat keterampilan, minat, dan gaya belajar mereka. Ini mencakup serangkaian strategi dan teknik yang digunakan oleh guru untuk menyesuaikan materi pelajaran, metode pengajaran, dan penilaian sehingga siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan kebutuhan dapat belajar secara efektif.

Menurut Purba (2021:27)

Menyatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu (on-one-on) agar ia mengerti apa yang diajarkan. Peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar.

Menurut Tomlinson (2021) 

Menggambarkan profil belajar siswa terkait dengan kecenderungan belajar yang biasa dilakukan seorang siswa. Gaya belajar yang dimaksud adalah kecenderungan belajar yang terkait dengan : Visual, Audio dan Kinestetik.

Konsep dasar dari pembelajaran diferensiasi adalah mengakui bahwa setiap siswa unik, dan oleh karena itu, pendidikan harus disesuaikan untuk memungkinkan setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka.

Beberapa elemen yang terkait dengan pembelajaran diferensiasi meliputi:

1. Merancang kurikulum yang fleksibel: Guru merancang kurikulum yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, termasuk pengayaan untuk siswa yang lebih cepat belajar dan dukungan tambahan untuk siswa yang memerlukannya.

2. Pengajaran yang beragam: Guru menggunakan berbagai metode pengajaran, sumber daya, dan materi untuk memfasilitasi pemahaman siswa dengan berbagai gaya belajar.

3. Penilaian yang beragam: Guru menggunakan beragam bentuk penilaian untuk mengukur pemahaman siswa, termasuk tes, proyek, tugas, dan penilaian formatif

4. Grup belajar: Siswa mungkin ditempatkan dalam kelompok belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka, atau guru dapat menggunakan pembagian kelompok yang dinamis berdasarkan perkembangan siswa.

5. Dukungan individual: Guru memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukannya, seperti bimbingan individu, perpanjangan materi, atau perubahan penugasan.

Pembelajaran diferensiasi bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung semua siswa, mengakui keberagaman mereka dan membantu mereka mencapai sukses akademik. Pendekatan ini dapat diterapkan di berbagai tingkat pendidikan, dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan dalam berbagai subjek. Pada pembelajaran diferensiasi kita sebagai guru harus bisa melihat minat dan bakat siswa dalam melaksanakan KBM di kelas, harus banyak melakukan pendekatan kepada siswa.

Pembelajaran diferensiasi merupakan pembelajaran yang sesuai dengan minat dna bakat, pembelajaran diferensiasi terbagi menjadi 3 yaitu pembelajaran berbasis konten, proses dan produk.

1. Pembelajaran Diferensiasi konten misalnya dengan memberikan sumber belajar yang berbeda misalnya ada yang diberi artikel, diberi video dari youtube, atau diberi gambar sebagai sumber belajarnya.

2. Pembelajaran diferensiasi proses, proses setiap kelompok belajar itu berbeda-beda misalnya ada yang disuruh menonton video saja, ada yang diberi tugas wawancara dan ada yang disuruh mengamati.

3. Pembelajaran Diferensiasi Produk, misalnya dalam hal produk presentasinya yang berbeda antara satu kelompok dengan    kelompok yang lain. Ada yang melaksanakan presentasi dalam bentuk lagu, presentasi memakai puisi, drama dan podcast.

Metode pembelajaran diferensiasi ini terbilang cukup sulit untuk diterapkan oleh guru, kita sebagai guru harus dapat melakukan assessment Diagnostik terlebih dahulu untuk memudahkan kita dalam memetakan siswa menjadi beberapa kelompok pembelajaran dikelas. Selain itu    metode pembelajaran diferensiasi bisa dianggap sulit diterapkan karena melibatkan sejumlah tantangan dan kompleksitas.

Beberapa alasan mengapa pembelajaran diferensiasi bisa sulit diterapkan termasuk:

  • Heterogenitas Kelas: Setiap kelas terdiri dari siswa dengan berbagai tingkat kemampuan, minat, dan gaya belajar. Mengelola keberagaman ini bisa menjadi tugas yang rumit, terutama dalam kelas besar dengan siswa yang sangat beragam.
  • Waktu dan Sumber Daya Terbatas: Guru sering kali terbatas oleh waktu dan sumber daya. Menciptakan materi yang sangat disesuaikan untuk setiap siswa memerlukan waktu ekstra, dan sumber daya seperti materi pembelajaran tambahan atau teknologi mungkin tidak selalu tersedia.
  • Keterampilan Guru: Menerapkan pembelajaran diferensiasi memerlukan keterampilan guru dalam merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran yang berbeda untuk setiap siswa. Guru perlu mengidentifikasi kebutuhan individu siswa dan merancang pengalaman belajar yang sesuai.
  • Respon Terhadap Perubahan: Pembelajaran diferensiasi seringkali memerlukan respons yang cepat terhadap perkembangan siswa. Guru harus siap untuk merespons perubahan dalam kebutuhan siswa dan menyesuaikan pembelajaran mereka sesuai keadaan.
  • Evaluasi dan Penilaian: Memahami bagaimana menilai kemajuan siswa dalam pembelajaran diferensiasi bisa menantang. Guru perlu merancang penilaian yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kemampuan individu siswa.
  • Pemahaman yang Dalam tentang Siswa: Untuk sukses menerapkan pembelajaran diferensiasi, guru perlu memahami dengan baik kebutuhan, minat, dan gaya belajar setiap siswa. Ini memerlukan komunikasi yang baik dengan siswa dan pemantauan yang cermat terhadap perkembangan mereka.
  • Kepatuhan pada Kurikulum: Di beberapa sistem pendidikan, guru mungkin diharuskan mengikuti kurikulum yang ketat dan terstruktur. Menerapkan diferensiasi dalam konteks semacam ini bisa menjadi lebih sulit karena harus mencocokkan kurikulum dengan kebutuhan individu siswa.

Meskipun pembelajaran diferensiasi bisa sulit, itu adalah pendekatan yang kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan membantu setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka. Guru yang berinvestasi waktu dan usaha dalam memahami dan menerapkan metode ini dapat membantu siswa merasa terlibat, termotivasi, dan sukses dalam pembelajaran mereka. Semua kesulitan-kesuliatn tersebut merupakan Langkah awal kita dalam mencapai kesuksesan terutama dalam memahami metode pembelajaran diferensiasi, kita akan terbiasa kalau semuanya dilakukan dengan praktik yang baik di sekolah. Meskipun terasa berat namun hal tersebut justru harus menjadi pemacu kita agar kelak siswa-siswi yang kita didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai minat dann bakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun