Jabar Masagi merupakan program unggulan gubernur Jawa Barat dalam merealisasikan model implementasi pendidikan karakter berlandaskan nilai-nilai kearifan lokal budaya di Jawa Barat, bersifat kontekstual, berdasarkan potensi dan kebutuhan peserta didik yang beragam dalam rangka mewujudkan kompetensi karakter generasi Jawa Barat juara yang bagja lahir dan batin.
Ada masalah serius yang harus dicermati di dunia pendidikan khususnya di Jawa Barat yaitu kekerasan, seksual dan perundungan hal tersebut diungkapkan oleh Mendikbudristek, kekerasan diskeolah tidak harus ditutup-tutupi tapi harus diselesaikan (Kemdikbudristek, 2022).
Jabar Masagi merupakan program yang bertujuan menguatkan fondasi generasi muda di Jabar dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Hal itu diwujudkan dengan mengembalikan pendidikan budi pekerti yang berdampak pada perilaku sosial. Yang mana nilai-nilai kearifan lokal Jabar menjadi dasarnya. Jabar masagi akan berfokus kepada manusianya, bagaimana seorang guru menyampaikan materi pembelajaran nya harus membuat nyaman siswa-siswi peserta didiknya. Sebagai guru kita harus bisa menumbuhkan rasa dalam belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti/karsa), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata) untuk melayani.Â
Pokok dari tujuan program Jabar Masagi adalah:
1. Manusia Masagi Niti Surti adalah Manusia Jabar yang belajar untuk merasakan, menghargai prikehidupan manusiawi. Seseorang perlu memiliki kepekaan baik dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, juga dalam menyikapi gejala atau fenomena sosial yang terjadi. Sumber kepekaan adalah hati dan rasa. Kepekaan adalah wujud dari kepedulian. Peka dan peduli adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
2. Manusia Masagi Niti Harti, artinya manusia yang belajar untuk mengetahui megembangkan akal. Manusia yang mengerti atau memahami tentang kehidupan. Intinya seseorang perlu memiliki wawasan yang luas, mampu memahaminya, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Kata harti tidak dapat lepas dari kata pangarti, pangabisa, atau pangaweruh yang zaman sekarang disebut sebagai kompetensi, yaitu sejumlah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang dicerminkan dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan setelah mengikuti sebuah proses pendidikan.
3. Manusia Masagi Niti Bukti maknanya adalah manusia Jabar yang belajar untuk melakukan, membuktikan laku diri. Artinya seseorang harus mampu berkarya atau memberi bukti. Generasi muda sebagai agen perubahan dan calon penerus pembangunan harus menjadi generasi yang pandai berkarya dan memberikan bukti sebagai bukti peran sertanya dalam pembangunan bangsa dan negara. Kebermanfaatan seseorang tergantung dari sejauh mana bukti, karya, kinerja, dan kebermanfaatannya untuk orang lain.
4. Ngabakti artinya bisa dalam artian seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya, bakti murid terhadap gurunya, atau bakti seorang warga negara terhadap bangsa dan negaranya. Bakti seorang anak terhadap orang tua misalnya dengan melaksanakan perintah orang tua, menaati nasihatnya, membantu pekerjaan orang tua, dan tidak menyakiti hatinya. Bakti murid terhadap guru misalnya belajar dengan sungguh-sungguh, melaksanakan perintahnya, dan menaati nasihatnya. Bakti seorang warga negara terhadap bangsa dan negaranya misalnya dengan berpartisipasi dalam pembangunan sesuai dengaan profesi, pekerjaan, dan kemampuannya masing-masing. Dalam kehidupan masyarakat kita mengenal isitilah "kerja bakti" atau juga disebut dengan gotong royong, yaitu bekerja bersama-sama membangun, memperbaiki, atau membersihkan fasilitas umum untuk kepentingan publik. Hal tersebut juga bisa disebut bakti terhadap negeri. Intinya bakti adalah cerminan sikap terpuji atau akhlak mulia yang dimiliki oleh seseorang. Manusia Masagi Niti Bakti adalah manusia Jabar yang belajar untuk hidup bersama, berbakti pada negeri.
Selain itu tujuan dari program Jabar Masagi ini antara lain:
- Merealisasikan model kurikulum merdeka belajar khas Jawa Barat dengan membangun model ekosistem pembelajaran nilai-nilai kearifan lokal yang kontekstual untuk menumbuhkan budaya belajar niti surti, niti harti, niti bukti, niti bakti, dan niti sajati, dalam rangka mewujudkan kompetensi karakter generasi Jawa Barat juara yang bagja lahir dan batin.
- Mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal untuk menumbuhkan toleransi, keberagaman, kemanusiaan, dan mencegah ekstrimisme
- Meningkatkan kompetensi sosial dan kepribadian pada guru, kepala sekolah, pengawas Jawa Barat di luar kompetensi pedagodik dan profesional (amanat UU Guru dan Dosen).
    4. Meningkatkan keterampilan "life skills" (kecakapan hidup) untuk menciptakan lapangan kerja di masa depan yang dibutuhkan       peserta didik di Jawa Barat untuk menghadapi keterampilan abad 21 di panggung global
Berikut ini cuplikan dari tatar sunda yang mendasari terbentuknya program Jabar Masagi: