Mohon tunggu...
Encep Nurdin S.Pd
Encep Nurdin S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru Biologi di SMAN 1 PARONGPONG

Saya seorang guru Biologi alumni dari UNPAS Tahun 2001 yang mempunyai hobby sebagai Fotografer, Membaca dan Menulis, Videografer dan Editor untuk konten-konten film pendek, video tutorial, Fotografer Wedding dan lain-lain. Selain itu saya juga seorang penulis Artikel dan sedang belajar menulis puisi dengan tema bebas yang berhubungan dengan kemanusiaan serta menyukai traveling, camping dan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Contact Person : 0881022164165

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memunculkan Potensi Anak yang Tersembunyi (Hidden Potential of Child)

9 Maret 2023   14:09 Diperbarui: 10 Maret 2023   08:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aku dan Anak Gadisku Sumber Foto: Dokpri

Assalamua'laikum Wr. Wb apa kabar teman-teman hebatku saat ini? Semoga selalu dalam Lindungan Allah SWT. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai "Memunculkan Potensi Anak yang Tersembunyi"

Sebagai manusia yang sempurna ciptaaan Allah SWT tentu kita semua mempunyai potensi yang diberikan di dalam dirinya masing-masing, sejatinya kita adalah hasil peleburan dari Spermatogenesis dengan Sel Telur yang melebur membentuk Zigot dan Janin. 

Allah SWT memberikan segala yang dibutuhkan oleh manusia untuk beribadah kepada-Nya, mulai dari alat organ yang sempurna dan sesuai dengan fungsinya serta lain-lain. Urutan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dimulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan tua. 

Dalam setiap fase kehidupan nya tentu dapat memunculkan potensi-potensi tersbeut, misalnya Ketika masa remaja seseorang itu muncul potensi nya menajdi juara matematika. Maka potensi tersebut merupakan anugerah dari Allah SWT yang diberikan kepadanya, harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Kemudian pada fase dewasa dan menikah kita menginginkan keturunan yang baik bukan? Sebagai orang tua tentu tidak menginginkan anak-anaknya kekurnagan dalam segala hal, ingin sempurna dimata orang tua dan orang lain. Namun sebagai orang tua yang baik tentu diwajibkan untuk mendidik anak-anak kita agar tumbuh dan berkembang dengan sangat baik, apakah itu sulit? Tentu saja sulit namun harus dilakukan demi masa depan anak-anak kita.

Naah pada kesempatan kali ini tulisan saya akan mengarah kesana, tentang bagaimana cara mendidik anak dengan baik sehingga potensi nya akan muncul sesuai dengan yang kita harapkan, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mendidik anak agar lebih kompeten dan muncul potensinya:

1. Berikan kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas pilihannya. Misalnya, membiarkan anak memilih kegiatan ekstrakurikuler atau hobi yang ingin diikuti.

2. Dorong anak untuk terlibat dalam kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilannya, seperti berbicara di depan umum, mengikuti kursus atau seminar, atau berpartisipasi dalam proyek atau kompetisi.

3. Berikan umpan balik yang konstruktif dan mendukung, serta dorong anak untuk terus meningkatkan diri dan belajar dari kesalahan.

4. Jangan terlalu fokus pada nilai atau prestasi semata. Alih-alih, dorong anak untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya, serta membantu mereka menemukan jalan yang tepat untuk mencapai tujuan mereka.Ajarkan anak untuk menghargai dan menghormati orang lain, serta bekerja sama dalam tim.

5. Berikan teladan positif bagi anak, seperti dengan menunjukkan dedikasi dan kerja keras dalam pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.

6. Bantu anak untuk membangun rasa percaya diri dan kepribadian yang kuat dengan memberikan dukungan dan pengakuan atas prestasi yang mereka capai.

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki potensi yang unik, sehingga penting untuk menyesuaikan strategi pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak anda.

Lalu kira-kira apa saja kesalahan orang tua dalam mendidik anak? Berikut ini beberapa tidakan fatal yang dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak:

1. Terlalu memanjakan atau memberikan terlalu banyak kelonggaran: Terlalu banyak kelonggaran atau memanjakan anak dapat menyebabkan mereka menjadi terlalu bergantung dan tidak mampu mandiri.

2. Tidak memberikan batasan yang jelas: Tidak memberikan batasan yang jelas dapat menyebabkan anak merasa tidak aman dan tidak tahu bagaimana bertindak dalam situasi tertentu.

3. Mengabaikan kebutuhan emosional anak: Kebutuhan emosional anak harus diakui dan dipenuhi agar anak merasa dihargai dan dihormati.

4. Tidak memberikan perhatian yang cukup: Anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Jika tidak diberikan perhatian yang cukup, anak dapat merasa terabaikan dan tidak dihargai.

5. Menggunakan kekerasan atau hukuman fisik: Menggunakan kekerasan atau hukuman fisik dapat menyebabkan anak menjadi takut dan tidak percaya pada orang dewasa.

6. Tidak memberikan teladan yang baik: Orang tua adalah teladan bagi anak-anak mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan teladan yang baik dalam perilaku dan tindakan mereka sehari-hari.

7. Terlalu membandingkan anak dengan orang lain: Membandingkan anak dengan orang lain dapat merusak harga diri anak dan membuatnya merasa tidak dihargai.

8. Tidak memberikan kesempatan belajar dari kesalahan: Anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka, bukan dihukum atau dikecam.

9. Tidak mengajarkan nilai-nilai moral: Orang tua harus mengajarkan nilai-nilai moral kepada anak-anak mereka agar mereka tumbuh menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan memiliki karakter yang baik.

10. Tidak mendengarkan anak: Mendengarkan anak penting dalam membentuk hubungan yang baik dan membuat anak merasa dihargai dan didengarkan. Orang tua harus selalu membuka telinga dan hati untuk mendengarkan anak mereka.

Demikian yang dapat saya tuliskan semoga bermanfaat dan semoga anak-anak kita menjadi anak yang sukses dan kompeten serta berpotensi yang positif untuk masa depan nya kelak, terimakasih salam sukses selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun