Lagu Sebujur Bangkai yang dirilis oleh Rhoma Irama pada tahun 1979 merupakan salah satu lagu dangdut dengan tema yang tidak biasa, karena menyampaikan pesan spiritual dan moral yang mendalam. Sebagai Raja Dangdut, Rhoma Irama dikenal karena kemampuannya menyisipkan pesan-pesan kehidupan dalam setiap lirik lagunya. Berbeda dari lagu dangdut kebanyakan yang mengangkat tema cinta dan asmara, Sebujur Bangkai justru membahas tentang kefanaan hidup, ketidakabadian harta, dan kenyataan bahwa kematian adalah akhir bagi setiap manusia. Alasan lagu ini bisa booming adalah karena pesan universalnya yang tetap relevan di berbagai generasi. Di tengah era modern, Gen Z bisa mengambil makna mendalam dari lagu ini sebagai pengingat bahwa popularitas, pencapaian, dan harta adalah hal sementara yang tidak akan kita bawa saat meninggalkan dunia ini.Â
Lagu Sebujur Bangkai memiliki lirik yang langsung dan kuat, berbicara tentang kenyataan pahit bahwa manusia tidak akan selamanya dihargai hanya karena pencapaian atau kepemilikan harta benda. Lirik seperti "Hidup di dunia hanyalah sementara, hanya amalan yang dibawa" mengingatkan kita pada esensi kehidupan yang sebenarnya: bahwa segala yang kita miliki hanya bersifat sementara dan pada akhirnya yang tertinggal adalah amal dan perbuatan baik kita. Instrumen dangdut yang khas dengan tabuhan gendang, gitar, dan melodi minor yang mendalam membawa suasana yang penuh perenungan, membuat pendengarnya secara tidak sadar terhanyut dalam makna setiap kata yang disampaikan. Dalam kehidupan sehari-hari, pesan dalam lagu ini sangat relevan, terutama di era yang sangat menonjolkan gaya hidup instan dan kesuksesan materi. Lagu ini mengajak Gen Z untuk merenungkan bahwa hidup bukan hanya tentang mengumpulkan materi atau ketenaran, tetapi juga tentang membangun nilai-nilai yang akan tertinggal di hati orang lain.Â
Lagu Sebujur Bangkai mendapat apresiasi yang luas dari pendengar lintas generasi yang terkesan dengan pesan moral dan spiritualnya. Di platform YouTube, beberapa pendengar mengungkapkan kesan mendalam yang mereka rasakan setelah mendengarkan lagu ini. Akun @fahmiarif menulis, "Ini bukan sekadar lagu dangdut biasa, tapi pengingat untuk kita semua bahwa hidup itu singkat dan tidak ada yang kita bawa selain amal baik. Rhoma Irama tahu cara menasehati tanpa menggurui." Komentar ini menggarisbawahi bagaimana lagu ini berperan sebagai refleksi diri dan pengingat yang bijak.
Di akun @wawanramadhan di YouTube, seorang pengguna menulis, "Sebujur Bangkai itu relevan banget buat kehidupan modern sekarang. Kita sering lupa kalau hidup bukan hanya soal uang dan pengakuan. Lagu ini menyadarkan bahwa semua itu enggak akan kita bawa." Pendengar ini merasa bahwa pesan dalam lagu tersebut sangat sesuai dengan kehidupan saat ini, di mana pencapaian materi sering kali dikejar tanpa memperhatikan nilai kehidupan yang lebih dalam.
Sebagai karya legendaris, Sebujur Bangkai tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebuah refleksi kehidupan yang mengajak kita untuk lebih merenungkan makna dari setiap tindakan yang kita lakukan. Pesan yang disampaikan Rhoma Irama dalam lagu ini adalah pengingat bahwa hidup tidak sekadar tentang apa yang terlihat di permukaan, tetapi juga tentang dampak baik yang kita tinggalkan bagi orang-orang di sekitar. Lagu ini sangat relevan bagi siapa saja, terutama Gen Z yang hidup di era modern yang penuh tantangan dalam menyeimbangkan pencapaian materi dan makna hidup yang sejati.
Luangkan waktu untuk mendengarkan Sebujur Bangkai dan biarkan lirik serta melodinya menyentuh hati Anda. Mungkin lagu ini bisa menjadi pengingat yang kita butuhkan di tengah kehidupan yang sibuk dan penuh tuntutan. Dengarkan, renungkan, dan resapi setiap katanya, karena dalam Sebujur Bangkai, ada pesan yang bisa memperkaya cara pandang kita tentang hidup dan tujuan yang sesungguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H