Beribu jam sudah kulalui
Beribu doa sudah kupanjatkan
Namun terasa ada yang kurang
Selalu ada yang kurang
Terkatup mulut tengadah tangan
Terucap doa di dalam dada
Berulang lagi dan lagi
Setiap hari setiap kali
Namun hari ini terasa lain
Terbayang mereka bersayap dua tiga dan empat
Berkilau terang berwarna putih
Duduk bersimpuh amatlah rapih
Aku tak tahu pasti mereka membaca apa
Apakah surrah ataukah doa
Aku berada diantara mereka warnaku hitam dan kecil sekaliii
Mereka nampak menoleh sebentar kearahku dan seakan memaklumi
Doa ku selama ini seakan berpamrih
Ibadahku selama ini seakan tak suci hati
Pagi ini aku bersendiri
Merenungi apa arti kesempurnaan diri
Kita manusia yang dicipta sebagai makhluk sempurna
Sempurna karena bisa melakukan apa saja yang kita suka
Berjalan berlari bersukacita
Datang dan pergi kemana saja
Tidak seperti mereka yang tercipta hanya untuk satu kata
Tanpa keinginan tanpa cela
Tiada bergeming hanya ibadah semata
tanpa nafsu dunia tanpa dosa
Mengapa kita yang tercipta sempurna
Tak jua mau beribadah lebih baik dari mereka
Tak jua mau bertasbih lebih baik dari mereka
Kita lebih sempurna kenapa tak bisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H