Mohon tunggu...
Siti Syamsinas
Siti Syamsinas Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya sebenarnya senang menulis sejak masa remaja tapi saya tidak peduli dengan tulisan saya sehingga banyak tercecer. Namun masih ada beberapa yang saya simpan, melalui kompasiana saya ingin mencoba mempublikasikannya, kira-kira nanti bisa teruji kelayakannya sebagai sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Receh yang Tercecer

16 November 2011   01:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat seorang anak memungut receh di simpang lampu merah,

ingin kutuntun sang anak itu ke tepi jalan dan kubawa berlari dalam pelukan kehangatan yang pasti.

Aku juga melihat receh di onggokan plastik di balik gunung sampah,

ingin kusapa mereka dengan senyuman yang pasti.

Aku juga melihat receh di balik pabrik yang menjulang,

ingin kuhibur mereka dengan harapan yang pasti

Aku juga melihat pencari receh menyeberangi lautan dan pulau,

ingin kukejar mereka dengan dambaan  yang pasti.

Aku juga melihat receh tercecer di tiap tambatan perahu para nelayan di pesisir

ingin kubelai mereka seperti sejuknya hembusan  angin yang berdesir, pasti,   pagi dan petang

Aku juga melihat receh tercecer d tepian  pematang sawah pak bu tani,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun