Mohon tunggu...
Siti Syamsinas
Siti Syamsinas Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya sebenarnya senang menulis sejak masa remaja tapi saya tidak peduli dengan tulisan saya sehingga banyak tercecer. Namun masih ada beberapa yang saya simpan, melalui kompasiana saya ingin mencoba mempublikasikannya, kira-kira nanti bisa teruji kelayakannya sebagai sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karunia

15 Oktober 2012   05:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua bocah kecil itu menatap dengan ragu
Ada yang mendesak-desak dalam dada saat membalas tatapan mereka
Mereka... cerminan jiwa, belahan sukma, dan kedukaan yang panjang
Mereka...bayangan diri yang kudus, suci, bening serta jernih....

Dua bocah kecil itu tak mampu menangis lagi..
hanya tatapan mata mereka menghiba penuh harap
hanya kalbu mereka yang bicara ada dambaan tempat bersandar, tempat merengkuh...
hanya suara bisu yang menerpa di bilik telinga ....mereka bertasbih telah menemukan pengganti ayah ibunya yang telah tiada.....

Lombok siang di hari mendung, 14 Oktober 2012

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun