Mohon tunggu...
Enar Yo
Enar Yo Mohon Tunggu... -

Endonesa tulen

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Safee, Siapkan Kopormu!

4 Februari 2012   10:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:04 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Tersebutlah Safee Sali alias Safii (style Indonesia) alias Sapii (style Sunda) sebagai pemain bola termahal tidak hanya di Indonesia dan Malaysia namun juga di Asia Tenggara. Dengan estimasi pendapatan ratusan juta per bulan dan durasi kontrak 2 tahun, Safee akan mendapatkan 7.5 Milyar [1].

Well, sudah puaskah Safee dengan sebutan sebagai Milyader baru?

Belum, sobat... Dia juga memendam asa akan bermain di luar negeri serta tetap dapat membela timnas Malaysia. Safee, ayo bangun! Jangan terbuai dengan janji manis si Pabrik Alasan.

Dengan memilih berkarir di liga ilegal, breakaway league dalam istilah FIFA, jangankan mendapatkan pundi milyaran, Safee juga harus siap untuk mengubur transfer ke luar negeri dan membela timnas Malaysia. Bahkan mungkin bisa jadi nanti Safee akan digelandang aparat imigrasi ke proses deportasi. Apa pasal? Mari kita lihat hal-hal berikut.

Untuk mentransfer pemain ke luar negeri, manajemen Pelita J pasti sudah paham luar dalam proses yang harus dilaluinya.  PJ merasa pede akan dengan mudah mentransfer Safee ke klub milik mereka di luar negeri. Safee mungkin lupa atau tidak memahami bahwa transfer pemain tidak hanya melibatkan pihak klub asal dan klub tujuan, namun ditentukan juga oleh federasi asal dan federasi tujuan. Ada prosedur  Transfer Matching System (TMS) untuk mendapatkan International Transfer Certificate (ITC) [2] [3].  Singkat kata singkat cerita, FIFA dengan surat tertanggal 21 Desember 2011 kepada PSSI menyatakan pada poin keempat akan membekukan TMS klub yang bermain di breakaway league [4]. So, mimpi Safee untuk main di Aussie maupun Belgi bisa jadi hanya sebatas mimpi.

Sedangkan untuk membela timnas Malaysia, Safee harus melihat Statuta FIFA pasal 79 yang jelas melarang pemain dari breakaway league [5]. Hal ini sudah pernah dibahas panjangxlebar baik oleh media maupun rekan-rekan PSK.

Nah, sudah dua mimpi yang kemungkinan tidak bisa diraih Safee. Ada mimpi lagi yang kemungkinan besar juga tidak akan diraih Safee apabila PSSI mengeluarkan jurus pamungkasnya. Apakah itu?

Sebagaimana diharapkan FIFA, PSSI harus melaporkan klub dan pemain asing yang terlibat dalam breakaway league. Sampai saat ini PSSI memang belum melaporkan kepada FIFA dikarenakan kesabaran dan toleransi yang diberikan Ketua Umum PSSI dalam upaya merangkul kembali ke PSSI. Apabila PSSI sudah mengeksekusi hal itu, jangan harap klub maupun pemain asing tersebut bebas dari sanksi FIFA [6]. Safee dan para legiun asing yang merumput di Indonesia harus siap-siap untuk kehilangan karir mereka. CMIIW.

Ada satu lagi senjata pamungkas yang apabila dilaksanakan PSSI maka pemain asing di breakaway league harus angkat kaki dari Indonesia. Jurus ini pernah dipakai oleh rezim NH dalam upaya untuk menghambat LPI pada awalnya [7] [8]. Jurus itu adalah mencabut rekomendasi yang dikeluarkan oleh PSSI  untuk mendapatkan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) bagi para pemain asing. Sebagaimana disebutkan oleh pejabat Kemenkumham, yang berwenang mengeluarkan rekomendasi KITAS untuk pemain asing adalah PSSI [9].

Dengan talenta bagus teramat sayang apabila Safee sampai terbuai dengan janji-janji manis dari Kumpulan Penipu Sepak bola Indonesia, sebutan Saleh Mukadar bagi KPSI [10]. Apabila Safee tetap teguh pada jalan yang dia pilih maka hanya satu kalimat yang terucap.

Safee, siapkan kopormu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun