Mohon tunggu...
Enang Suhendar
Enang Suhendar Mohon Tunggu... Administrasi - Warga sadarhana yang kagak balaga dan gak macam-macam. Kahayangna maca sajarah lawas dan bacaan yang dapat ngabarakatak

Sayah mah hanya warga sadarhana dan kagak balaga yang hanya akan makan sama garam, bakakak hayam, bala-bala, lalaban, sambal dan sarantang kadaharan sajabana. Saba'da dahar saya hanya akan makan nangka asak yang rag-rag na tangkalna.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Balotelli dan Upayanya Menendang Rasisme dari Lapangan Hijau

6 November 2019   08:22 Diperbarui: 6 November 2019   08:30 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di pertandingan yang dimenangkan Napoli dengan skor 3 -1 tersebut, Balotelli kembali menjadi korban rasisme suporter tuan rumah. "Apakah saya akan meninggalkan lapangan? Ya, saya akan. Saya menerima kritik profesional, tetapi satu-satunya yang menganggu saya adalah rasisme," lirih Balotelli.

Februari 2018, saat Balotelli berseragam Nice, kembali dia mendapat perlakuan rasisme ketika menghadapi Dijon pada pertandingan Ligue 2017/2018 di Stadion Gaston-Gerard. 

Balotelli tidak terima dan lantas melayangkan protes, namun sang pengadil Nicolas Rainville malah mengganjarnya dengan kartu kuning. Sontak beberapa komunitas seperti Football Against Racism di Eropa dan Kick it Out memprotes tindakan sang wasit tersebut.

Setahun sebelumnya, Januari 2017, pemain yang selalu memakai nomor punggung 45 tersebut marah kepada pendukung Bastia. Penyebabnya adalah bergemuruhnya suara-suara kera yang gaduh di Stadion SC Bastia's Stade Armand Cesari sesaat sebelum pertandingan dimulai ketika pemain berpaspor Italia tersebut sedang melakukan pemanasan.

Momen rasisme pada dirinya juga terjadi pada Mei 2018 ketika debut comebacknya bersama Gli Azzuri ternoda akibat perlakuan rasis justru dari suporter Italia sendiri. Mereka membentangkan spanduk bertuliskan "Kapten kami memiliki darah Italia". 

Suporter negeri Pizza tersebut rupanya tidak rela terhadap rencana tim yang akan melekatkan ban kapten pada lengannya di masa yang akan datang. Padahal Super Mario bermain apik dan berhasil mencatatkan namanya pada papan skor menjadi 2-1 dan mengalahkan Arab Saudi. Selepas pertandingan Balotelli kembali berucap lirih "Tentu saja, jika saya berkulit putih maka saya akan sedikit diterpa masalah."

Tendanganya di sudut kiri Stadion Marcantonio Bentegodi pada hakikatnya adalah upayanya untuk mengenyahkan rasisme di lapangan hijau agar marwah dan nilai-nilai luhur sepak bola senantiasa terjaga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun