Mohon tunggu...
SURAT TERBUKA
SURAT TERBUKA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pingin Masuk Syurga Bi Ghoiri Hisab

Mencari Doa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Aku dan BPJS Ketenagakerjaan : Rintihan Visionerisme Ayah

9 Desember 2015   22:05 Diperbarui: 30 Desember 2015   19:52 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Senyummu Nanda mengalahkan indahnya senja
Untukmu Nanda peluhku serasa cinta
Tak ada lelah, tak ada duka
Karena bahagiamu adalah syurga

Ayah mohon kepadamu Nanda
Jangan biarkan kerjaku hina
Apalagi berdusta menghianati Negara
Menjadi Koruptor menyengsarakan sesama

Nanda……..
Kulingkari angka dan masa kembara usia
Berlalu kadang dalam bahagia dan nestapa
Banyak sangka merajut pada cita
Sayang asa kadang berbuah hampa

Nanda………
Kujadikan engkau sebagai raja
Maka jadilah raja yang berpedoman agama
Walau rakyatmu hanya ayah dan bunda saja

Untukmu Nanda tak cukup kerja dan do’a
Apalagi hanya kata dan airmata

Nanda….
Usiaku memang belum berkepala lima
Sedangkan Nanda adalah raja pertama
Tapi jangan lihat ayah masih muda
Karena pasti akan mengukir senja

Kau harus tau Nanda
Celaka itu memang bukan sebuah rencana
Karena celaka adalah kehendak yang kuasa

Untuk itu Nanda Kusiapkan diri asuransi Jiwa
Yang sudah direstui oleh Negara
BPJS Ketenagakerjaan namanya

Aku ikut Nanda
Sebagai bukti Ayah Cinta
Agar engkau tak payah membalas jasa
Karena cintaku kepadamu tak berharap jasa

            Siapapun yang pernah merasakan menjadi Ayah, bait diatas terlalu ringan dibandingkan rasa cinta kita kepada Anak. Namun, bukannya menyalahkan sahabat, pengalaman yang paling norak saya rasakan adalah ketika tujuan melahirkan anak agar ada yang merawat kita di hari tua. Bagi saya itu sungguh norak dan merupakan sebuah prilaku Ayah yang kurang bijaksana.

            Harapan bersama cukuplah penderitaan anak karena niat yang kurang benar dan kurang mantap di malam pertama. Ayooo….ngaku!!!, tapi walau demikian, anak juga pasti akan tetap menjadi Ayah, dan kita akan menjadi kakek. Anak harus kita didik berbhakti karena takdirnya ada pada ridha kita sebagai orang tua. (Ridallah pi ridhal walidain.Hadist)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun