Mohon tunggu...
Emy yuliawati
Emy yuliawati Mohon Tunggu... Lainnya - ASN di Kabupaten Batang

Siklus hidup manusia dari lahir balita, remaja dan lansia merupakan topik yang sangat menarik untuk dibahas dan menjadi pelajaran dan perhatian kita sebagai sesama individu..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Kesehatan Reproduksi bagi Balita, Bagaimana Memulainya?

30 Mei 2022   11:55 Diperbarui: 30 Mei 2022   12:00 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apakah anak-anak kita sudah memahami dan mengenali tubuhnya sejak dini? Sudah tahukan mereka cara menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya?.

Jawaban-jawaban dari pertanyaan itu sebagian besar adalah belum. Karena banyak orangtua dan orang dewasa yang memandang pengenalan tubuh itu sebagai hal tabu.

"Banyak orangtua tidak mengajarkan anaknya mengenali tubuh mereka dan berharap anak tahu sendiri hal itu". Pembiaran itu justru rentan menimbulkan pemahaman anak yang keliru tentang tubuhnya karena anak mendapat informasi yang salah, baik dari teman, gawai yang dimainkan, maupun dari orang dewasa yang tak bertanggung jawab.

Akibatnya, anak justru melakukan tindakan-tindakan tak patut dan berisiko kesehatan terhadap tubuhnya ataupun teman-temannya. Di sisi lain, banyak orangtua khawatir terhadap ancaman kejahatan seksual terhadap anak mereka, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, mereka tidak tahu bagaimana melindungi anaknya dengan benar.

Akibatnya, yang muncul justru pembatasan atau pembiaran yang membuat anak semakin rentan dan tak bisa melindungi dirinya. Apa saja Kesehatan Reproduksi Balita dan Bagaimana peran orangtua dalam pendampingannya serta bagaimana cara memulainya?? mari kita bahas dalam tanya jawab berikut;

TANYA : Apa yang dimaksud Kesehatan Reproduksi Balita ?

JAWAB:

Kesehatan Reproduksi Balita adalah segala sesuatu yang menyangkut kesehatan seksual dan pendidikan seksual yang bertujuan untuk mencegah, menjaga, dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan pada Balita. Di Indonesia seringkali Kesehatan Reproduksi hanya dikaitkan dengan urusan perempuan. Tujuan pendidikan ini adalah untuk mengenalkan organ reproduksi, cara membersihkannya, mencegah penyakit menular, hingga mencegah terjadinya pelecehan seksual.


TANYA : Pendidikan Kesehatan reproduksi yang bagaimana agar anak mengenali diri sendiri?

JAWAB:

Pendidikan Kesehatan Reproduksi dimulai dengan mengenali perbedaan jenis kelamin. Bagi balita, hal ini bukan hal yang sepele. Konsep jenis kelamin adalah hal baru bagi mereka sehingga mereka butuh bimbingan Orangtua untuk memahami perbedaannya.

Tidak perlu penjelasan yang panjang dan rumit. Sebagai Orangtua cukup menjelaskan bahwa anak laki-laki akan tumbuh seperti Ayahnya, sedangkan anak perempuan akan tumbuh seperti Ibunya.

Selain itu, belikan barang dan pakaian yang sesuai dengan jenis kelamin anaknya. Meskipun sang ibu menyukai dengan gaya tomboy, sebaiknya tetap berikan baju perempuan pada anak, Begitu juga sebaliknya.

Pasalnya, anak bisa bingung dengan jati dirinya jika sebagai Orangtua melakukan hal tersebut.


`TANYA : Lalu bagaimana agar anak mengenali batasan tubuhnya?

JAWAB:

Pendidikan Kesehatan Reproduksi juga dibutuhkan agar balita mengenal bagian tubuhnya sendiri.

Pertama-tama, kenalkan fungsi bagian tubuh tertentu. Setelah itu beri tahu anak bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain, seperti dada, bibir, organ reproduksi, dan bokong.

Pemahaman ini penting agar anak mampu melindungi dirinya sendiri, apalagi saat tiba saatnya anak bersosialisasi nanti. Karena Orangtua tentunya tidak bisa mengawasi anak setiap saat bukan?


TANYA : Apa itu organ reproduksi?

JAWAB:

Organ reproduksi atau sistem genital adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerjasama untuk tujuan reproduksi seksual.

TANYA: Apa saja organ reproduksi perempuan dan laki-laki?

JAWAB :

             Organ reproduksi perempuan:

  1. Vagina (liang senggama)
  2. Cervix (leher rahim)
  3. Uterus (rahim)
  4. Tuba falopil ( saluran telur)
  5. Ovarium (indung telur)
  6. Klitoris (kelentit)
  7. Himen (selaput dara)

                Organ reproduksi laki-laki:

  1. Penis
  2. Skrotum (Kantung zakar)
  3. Testis (buah zakar)
  4. Vas deferens ( saluran sperma)
  5. Vesikula seminaris (kantung mani)
  6. Kelenjar Prostat
  7. Urethra (saluran kemih)
  8. Epididymis( tempat pematangan sperma)
TANYA :Beberapa Balita mengalami kelainan pada organ reproduksinya,apa saja kelainan yang terjadi pada anak laki-laki dan bagaimana mengatasinya?

JAWAB:

  • Mikropenis (penis kecil) yaitu pertumbuhan penis lebih kecil daripada yang seharusnya, apabila panjang penis kurang dari rentang rata-rata ukuran penis laki-laki normal pada usia tertentu.
  • Fimosis (lubang kulit kulup sempit) yaitu berupa kulit kulup yang terlalu ketat dan tidak dapat ditarik ke bawah, sehingga kulit kulup melekat pada kepala penis yang ditandai dengan kebiasan menangis kesakitan ketika buang air kecil dikarenakan lubang kulupnya sangat kecil. Untuk mengatasinya kadang diperlukan tindakan sunat
  • Epispadia atau Hipospedia (kelainan letak lubang kancing) yaitu lubang kancing yang yang tidak pada posisinya, bisa terletak dimana saja disepanjang batang penis, apabila dibawah dinamakan hipospadia jika diatas dinamakan epispadia. Orangtua dapat menandai air kencing yang dikeluarkan anak tidak tidak berasal dari tempat yang tidak semestinya.Penanganan kasus seperti ini dikonsultasikan kepada spesialis bedah anak
  • Hidrokel (cairan dalam kantung zakar) yaitu terdapatnya cairan didalam kantung zakar dan bisa pada satu kantung zakar ataupun keduanya, hal ini dapat disebabkan karena adanya gangguan distribusi cairan pada pembuluh darah balik yang terdapat dalam kantung zakar. Hidrokel dapat terjadi pada bayi yang baru lahir dan dapat terserap dengan sendirinya maksimal sampai usia 12 bulan. Dan bila hidrokel menetap sampai usia 12 bulan sebaiknya dilakukan tindakan medis berupa pembedahan
  • Undencensus (testis terlambat turun) yaitu apabila testis tidak/ terlambat turun kekantongnya,ditandai dengan tidak adanya satu atau kedua testis dalam skrotum.Penanganannya ditunggu dengan rentang waktu sekitar 3-6 bulan jika tidak turun perlu penanganan lebih lanjut.
  • Hermaphrodit (Kelamin ganda) yaitu kelainan genetik dimana anak tersebut memiliki 2 jenis alat kelamin atau dapat pula ditandai dengan penis kecil sehingga tampak seperti klitoris, sementara skrotumnya sering disangka sebagai bibir vagina. Jika menemukannya orangtua segera berkonsultasi ke dokter.
  • Hernia pada anak laki-laki yaitu turunnya usus akibat lemahnya selaput atau ligamen ,dapat ditandai dengan benjolan pada pusar/hernia umblicus,pada lipatan paha/hernia inguinalis maupun pada kantong buah zakar/hernia skrotalis
  • Infeksi saluran kemih(ISK) yaitu infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih akibat adanya bakteri didalam air kencing dengan jumlah tertentu.Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, sering kencing dan yang keluar sedikit, dapat disertai nyeri pinggang dan demam.
TANYA: terus kelainan apa saja yang sering terjadi pada anak perempuan?

JAWAB:

  • Lekorrhea (keputihan) yaitu semua cairan yang keluar dari vagina selain darah.dalam keadaan normal keputihanberwarna jernih dan tidak berbau serta agak lengket.Sedangkan yang tidak normal keputihan dapat berwarna kuning,coklat,kehijauan,bahkan kemerahan.Bau yang ditimbulkan bisa asam,amis,atau bahkan busuk dan cairannya bisa cair atau putih kental.Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri atau jamur
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK) yaitu infeksi yang terjadi pada ginjal dan saluran kemih akibat adanya bakteri didalam air kencing dengan jumlah tertentu. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil,sering kencing dan yang keluar sedikit,dapat disertai nyeri pinggang dan demam.Tetapi sering pula tanpa keluhan sama sekali.
  • Hernia pada anak perempuan yaitu turunnya usus akibat jaringan ikat tipis yang lemah hingga menonjol sampai vagina,dapat terlihat pada anak saat menangis atau saat buang air besar dan buang air kecil.Sedangkan untuk penanganannya dengan operasi.
TANYA: langkah awal apa yang perlu diajarkan orangtua untuk merawat kebersihan alat kelamin pada anak, khususnya balita?

JAWAB

Merawat kebersihan kelamin salah satu dalam pendidikan seksual yang penting diketahui anak,beberapa cara merawat kebersihan alat kelamin yang diajarkan kepada anak:

  • Cukup gunakan sedikit sabun dan air bersih ketika membersihkan dan bersihkan setiapkali buang air kecil atau buang air besar.
  • Untuk anak pertempuan,cara membersihkan yang tepat yakni bersihkan alat kelamin dari bagian depan ke bagian belakang.Hal ini bertujuan untuk mencegah berpindahnya bakteri atau bibit penyakit yang ada dianus ke bagian kelamin yang nantinya dapat menimbulakan infeksi. Pastikan juga lipatan-lipatan didaerah sekitar alat kelamin dicuci bersih setiap buang air kecil.
  • Untuk anak laki-laki yang belum disunat bersihkan bagian kelamin yang masih diliputi kulit penutup (kulup) dibagian ujung kelamin hingga pangkal kelamin.Karena daerah tersebut bila tidak dibersihkan rentan terhadap kotoran dan bisa menimbulkan infeksi.
  • Keringkan daerah kelamin setiap kali habis dibersihkan setelah buang air kecil atau buang air besar agar terhindar dari kelembabban yang dapat menimbulkan jamur.
  • Ganti pakaian dalam secara rutin minimal duakali sehari atau ketika sudah basah atau terkena bercak kotoran dan hindari pakaian dalam terlalu ketat yang mempengaruhi peredaran darah.
  • Jangan pernah menyemprotkan pengharum ke bagian alat kelamin karena bahan yang terkandung didalamnya sangat berbahaya dan dapat menimbulkan infeksi.


TANYA: Kita sering mendengar kejadian pelecehan seksual pada anak. Apa yang bisa orangtua lakukan untuk mencegahnya?

JAWAB

Berikut beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak anda:

  1. Tanamkan kepada diri anak bahwa dirinya sangat berharga sehingga harus dijaga dengan baik.
  2. Tanamkan rasa malu sejak dini dan ajarkan anak untuk tidak membuka baju/telanjang ditempat terbuka juga tidak buang air kecil selain ditempat kamar mandi.
  3. Tanamkan pada anak bahwa tubuh adalah milik pribadi yang berharga.
  4. Tidak semua orang boleh  menyentuh bagian pribadi seperti alat kelamin dan dada kecuali pada kondisi tertentu seperti saat diperiksa dokter dan didampingi orangtua.Ada 4 titik sentuh yang terlarang,diantaranya mulut,dada.pantat dan kemaluan.
  5. Kenalkan anak dengan "sentuhan boleh" dan "sentuhan tidak boleh".
  6. Jangan membiarkan oranglain menyentuh bagian tubuh yang tertutup oleh kaos dalam dan celana dalam.
  7. Jauhkan anak dari tayangan pornografi baik film, iklan atau yang ada di medsos.
  8. Ketahui dengan siapa anak menghabiskan waktu dan temani ia saat bermain bersama temannya.
  9. Jangan membiarkan anak menghabiskan waktu ditempat-tempat terpencil dengan orang dewasa lain atau anak laki-laki lain yang lebih tua.
  10. Jika menggunakan pengasuh,rencanakan untuk untuk mengunjungi pengasuh anak tanpa pemberitahuan lebih dulu.
  11. Beritahu anak agar jangan berbicara atau menerima pemberitahuan dari orang yang tidak dikenal.
  12. Dukung anak jika ia menolak dipeluk atau dicium seseorang(Walaupun masih keluarga),jelaskan pada orang yang bersangkutan bahwa anak sedang merasa tidak nyaman.Dengan begitu anak belajar bahwa ia berwenang atas tubuhnya sendiri.
  13. Dengarkan anak waktu memberitahu sesuatu terutama  ketika ia sulit untuk menyampaikan hal tersebut.
  14. Berikan anak waktu yang cukup sehingga anak tidak akan mencari perhatian dari orang dewasa lain.
  15. Hilangkan perasaan bersalah,malu atau takut pada anak jika harus berkata tidak dan melaporkan seseorang yang memaksa dan melecehkan.Ajari anak berkata Tidak pada tindakan yang mengarah pada kekerasan seksual.Serta orang tua harus jeli melihat tanda kekerasan pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun