Hai sahabat kompasinaner siapa yang di rumahnya masih suka meminum air hasil tanak? Penulis yakin hampir 90 persen sahabat semua meminum air kemasan.Â
Jarang sekali ibu ibu milenial menyempatkan waktu untuk memasak air minum kecuali hanya untuk kopi. Tersedianya air minum kemasan membantu meringankan pekerjaan ibu rumah tangga. Air minum tinggal beli tidak usah repot repot memasak langsung bisa dikonsumsi.Â
Dahulu sebelum air minum kemesan menyerbu pasar Indonesia, orang selalu minum dari air yang ditanak sendiri. Air kemasaan belum menjamur seperti saat ini, masa itu hanya orang orang tertentu yang bisa minum air kemasan. Orang biasa minum hasil yang ditanak sendiri.Â
Pergeseran jaman ke masa yang lebih modern membuat masyarakat mulai menggunakan air isi ulang karena lebih praktis dan bisa langsung diminum. Harga yang terjangkau membuat orang banyak memilih air isi ulang daripada harus memasak air. Pun dengan keluarga penulis. Praktik yang menjadi alasan kenapa tidak menanak air minum untuk dikonsumsi sendiri.Â
Banyak referensi yang penulis baca memaparkan bahwa air minum isi ulang ternyata memiliki resiko terhadap kesehatan yang tergolong tinggi. Ini semakin diperparah dengan munculnya depot air minum isi ulang abal-abal yang melakukan kecurangan dengan tidak melakukan standar proses penyaringan atau pengisian sesuai yang ditetapkan.Â
Artinya adanya depot air minum isi ulang abal-abal akan meresahkan masyarakat dikemudian hari mengingat higienis air tidak terjamin.
Depot air minum konon katanya lebih berbahaya dari air sumur yang diminum mentah. Karena di dalam air mentah banyak terdapat kuman dan bakteri berbahaya yang tidak baik untuk kesehatan.
Penulis pun membaca di Kompas.com bahwa BPOM menemukan air dalam kemasan galon terpapar bisphenol-A BPA atau melebihi ambang batas yang ditentukan. BPA itu sendiri merupakan campuran utama utama polikarbonat. Sebagai bahan kimia, BPA berfungsi menjadikan plastik polikarbonat mudah dibentuk, kuat dan tahan panas.
Air isi ulang ternyata membawa dampak yang kurang baik bagi tubuh. Proses sterilisasi yang diklaim menggunakan teknologi penyaring terkini ternyata tidak membuat air isi ulang ini bebas dari pencemaran kuman dan bakteri.Â
Nah sahabat kompasinaner sesekali boleh saja menggunakan air minum isi ulang tetapi jangan dilakukan sesering mungkin, dikarenakan dampak yang ditimbulkan oleh air yang tidak higienis tersebut. Atau bolehlah membeli air kemasan isi ulang dipasak dulu airnya hingga matang mungkin ini menjadi solusi.Â