Mohon tunggu...
Em Tibyan
Em Tibyan Mohon Tunggu... -

pencari jati diri

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ngayogyokarjoss (Di Yogyakarta Bersama Kopi Joss)

4 Januari 2012   05:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:21 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13256543831181132835

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata kopi joss? Bagi kamu yang suka dengan wisata kuliner Jogja tidak ada salahnya mencoba salah satu minuman khas Jogja ini. Kopi Joss merupakan cara penyajian kopi yang unik. Kalau biasanya kopi disajikan dengan air panas ditambah gula, atau cuma diseduh pake air panas, kopi joss disajikan dengan menambahkan arang yang masih membara kedalam segelas kopi.

Joss. . . . Paduan suara segelas kopi panas yang bertemu dengan arang yang panas membara. Konon katanya arang yang dipanaskan pada suhu diatas 250° Celcius akan menjadi karbon aktif yang berguna mengikat polutan dan racun. Konon karbon teraktivasi ini berguna untuk mengurangi ampas kopi, memperbaiki aroma, dan mengikat racun. Konon katanya sih, soalnya  setahuku belum ada pembuktian secara ilmiah.

Untuk bisa menikmati kopi joss ini tidaklah mahal. cukup dengan merogoh kocek Rp. 3.000- Rp. 4.000 (beda penjual, beda harga) kamu sudah bisa merasakan nikmatnya kopi joss. Mantap. . . .  Tidak Cuma kopi joss yang bisa kamu nikmati teman, banyak menu lain yang bisa kamu coba. Diantaranya : Kopi Susu Madu, Tape Susu Panas, The Jahe Panas, Susu Jahe Madu, dan lainnya.

Tapi, apapun minumnya, makannya tetap nasi kucing . . . (he). Yupz, tepat sekali teman. Aneka ragam minuman yang sudah aku sebutkan diatas kurang nikmat tanpa ditemani sebungkus nasi kucing yang sudah melegenda itu. tersedia dua pilihan lauk, oseng-oseng tempe dan sambel teri. Ditambah gorengan dan ceker yang bisa dibakar. Silahkan dipilih sesuai selera.

Pengen tahu lokasinya? Oke, aku kasih tahu. Tempatnya sangat mudah dijangkau, yaitu disebelah utaranya stasiun Tugu Yogyakarta. Kalau temen-temen lagi jalan jalan di Malioboro atau di keraton Ngayogyokarto Hadiningrat tinggal jalan aja ke utara, sampai ketemu Stasiun Tugu, jalan sedikit lagi sampai ketemu deretan angkringan, nah disitu letaknya kopi joss. Cukup mudah kan?

Dengan tempat yang mudah dijangkau dan harga yang bersahabat, kopi joss menjadi tempat nongkrong berbagai kalangan. Namun yang mendominasi tetep mahasiswa. Karena tempatnya cukup nyaman untuk nongkrong bareng, diskusi, malam mingguan bareng pacar, atau yang lagi jomblo bisa untuk ngumpul dengan sesama jomblo membahas isu-isu perjombloan terkini (he).

Jas Merah kata Bung Karno. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Oke? Awal kisah deretan angkringan kopi joss tersebut dimulai dari seorang pria bernama lek man. Lek Man yang bernama asli Siswo Raharjo adalah putra Mbah Pairo, pedagang angkringan pertama di Yogyakarta yang berjualan sejak tahun 1950-an Angkringan Lek Man menjadi legenda angkringan kopi joss karena angkringan yang pertama kali menyajikan kopi joss sebagai menu utamanya.

Arang yang dipakai dalam pembuatan kopi joss lek Man bukanlah arang biasa. Arangnya terbuat dari pohon jati dan dipesan disatu tempat khusus. Jadi kwalitas kopi joss lek Man selalu terjaga. Makanya dari dahulu hingga sekarang angkringan lek Man selalu dikunjungi pembelinya, karena salah satunya selalu konsisten menjaga cita rasa dan kwalitas kopi joss.

Menarik bukan? Oke, buat anda yang berdomisili diluar Jogja, segera siapkan jadwal keberangkat ke jojga untuk menikmati kopi joss yang melegenda. Pastikan jika sedang jalan-jalan atau ada kepentingan dijogja untuk memasukkan menyertakan kopi joss dalam daftar tempat yang harus dikunjungi.

Buat anda yang berdomisili di Jogja tapi belum pernah ke kopi joss, kata bung Deddy Mizwar “apa kata dunia?”. (he). Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun