Mohon tunggu...
Mahmud Thorif
Mahmud Thorif Mohon Tunggu... karyawan swasta -

_NothingImposible_

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tetangga

24 Oktober 2013   12:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa orangnya sih di jaman sekarang yang tidak bertetangga. Walau kata orang, hidup di kota besar itu tetangga sebelah saja tidak kenal wajah, apalagi nama, alamat, asal, atau hobinya, namun tetangga akan selalu ada dan akan selalu dibutuhkan di mana saja berada.

Iya, tetangga. Kata Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, “Jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah dia menghormati tetangganya.” Al Hadits.

Bahkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menganjurkan para ibu rumah tangga untuk memperbanyak kuah masakannya agar bisa berbagi kuah dengan tetangga. Yang masak opor ayam, banyakin kuahnya, yang masak tahu tempe, kasih kuah saja banyak-banyak, agar tetangga sebelah bisa merasakan nikmatnya bertetangga.

Lalu apaan sih menghormati tetangga itu? Atau ketika tetangga kita lewat kita terus berucap “hormaaaat... grak” atau saat tetangga diam saja kita dulu yang menyapanya? Ah tentu untuk urusan kemanusiaan Anda punya jurus-jurus dahsyat untuk melumpuhkan sekiller apapun tetangga kita.

Hormat kepada tetangga bisa jadi kita tidak menganggu tetangga kita. Misalnya saat mereka istirahat, kita malah teriak-teriak berpuisi ria atau menyetel musik kesukaan sampai memekakkan telinga. Tentu banyak cara menghormati tetangga.

Lalu tetangga yang baik itu yang kayak gimana? Ya sederhana saja deh, mereka yang ngerti siapa tetangganya, baik sifat-sifatnya, dari mana asalnya, anaknya berapa, kesukaannya apa, bahkan kalau perlu tahu nomor sepatunya. Bahkan jangan disepelekan, tahu nomor handphone tetangga itu prestasi. Mungkin ribuan manusia yang tidak ngerti nomor handphone tetangganya, sehingga saat membutuhkan hal yang darurat dia kelimpungan.

Di mana sih sisi buruk bertetangga? Yup, pertanyaan yang bagus. Bertetangga memang kadang harus main hati, main perasaaan. Bagaimana tidak main hati, tetangga sebelah dandanannya seksi-seksi, yang bikin suami selalu minta pulang pagi. Bagaimana tidak main perasaan, tetangga sebelah saban tanggal muda pasti memborong semua barang yang ada di supermarket. Jika imannya tidak kuat, bisa mati muda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun