Terdiam
Tak peduli pada siapa lagi
Tak penting kenapa lagi
Wajah murung sudah melipat-lipatkan dahi
Terdiam
Tak khawatir masa depan
Pun tak pusing dengan yang lalu
Kelam, tak begitu perasaan pada kenyataan
Terdiam
Tak melangkah mencari jalan depan
Tak berpikir mencari arah benar
Begitu caranya mengabaikan
Terdiam
Mabuk kepayang dengan bir di genggaman
Tak beranjak meski tau kan pingsan
Tak berpikir meski mati tak ada yang menghiraukan
Terdiam
Tertawa terbahak-bahak dalam hati
Mengumpat pahit dalam mulut
hingga perut lelah berlipat tujuh
Terdiam
Meraung memerah bola mata
Gemas mengepal tangan di dada
Rasa sesak tanpa arahan perlahan mulai mematikan
Terdiam
Tak melangkah
Pun tak menyerah
Sudah penuh kah segala keluh kesah?
Terdiam
Menggertak-gertakkan gigi di antara lidah
Tetap tak bergerak mencari kendala
Penuh apakah isi kepala?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H