Mohon tunggu...
Elesia
Elesia Mohon Tunggu... Administrasi - I'm a writer

Penulis CERPEN ANAK Penulis PUISI

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Penuh Apakah Isi Kepala?

9 April 2019   11:45 Diperbarui: 9 April 2019   11:54 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terdiam
Tak peduli pada siapa lagi
Tak penting kenapa lagi
Wajah murung sudah melipat-lipatkan dahi

Terdiam
Tak khawatir masa depan
Pun tak pusing dengan yang lalu
Kelam, tak begitu perasaan pada kenyataan

Terdiam
Tak melangkah mencari jalan depan
Tak berpikir mencari arah benar
Begitu caranya mengabaikan

Terdiam
Mabuk kepayang dengan bir di genggaman
Tak beranjak meski tau kan pingsan
Tak berpikir meski mati tak ada yang menghiraukan

Terdiam
Tertawa terbahak-bahak dalam hati
Mengumpat pahit dalam mulut
hingga perut lelah berlipat tujuh

Terdiam
Meraung memerah bola mata
Gemas mengepal tangan di dada
Rasa sesak tanpa arahan perlahan mulai mematikan

Terdiam
Tak melangkah
Pun tak menyerah
Sudah penuh kah segala keluh kesah?

Terdiam
Menggertak-gertakkan gigi di antara lidah
Tetap tak bergerak mencari kendala
Penuh apakah isi kepala?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun