Pak, mengapa kau termenung di ujung sana
kursi bambu reot itu bahkan tak kuat lagi menahan keluhmu
atau menghibur dirimu yang jarang tertawa
Pak, mengapa kau diam berdiri di balik jendela
hingga debunya ogak menahan nafasmu
dan mereka berusaha melupakan baumu
Pak, ayolah tersenyum nampakkan gigi
lepaskan semua beban di dalam hati
tolong, nikmatilah hari ini
Pak, kenapa kau lupa berkat yang ada padamu
hingga lupa kami selalu mendukungmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!