Semalam masih kuingat senyum khasmu
Senyum aneh dengan gigi putih dan mata memicing di ujung kelambu
Dengan bersandar tangan wajahmu hitam tanpa lampu
Membuat menggigil merinding segala bulu
Dua jam lalu kubuka jendela abu-abu
Kupikir matahari yang pertama masuk dan menghangatkan jiwaku
Sial, wajahmu melayang di antara abu-abu pembakaran si benalu
Tiba-tiba aku lupa sejak kapan aku sudah diganggu
Sekarang aku tak ingin mengenangmu
Semua tentang kita yang lalu, haruslah tetap masa lalu
Kau banyak mengubah hidupku menjadi titik-titik hitam tak bermutu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!